Perkuat Kerjasama dengan Jepang, Pemerintah Luncurkan Platform Ekonomi Jaipong
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Hery Akhmadi mengatakan, melalui peluncuran dashboard ini maka data ekonomi Indonesia dan Jepang akan terintegrasi. Sehingga calon investor dan badan usaha di Jepang akan mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu.
Pemerintah Indonesia meluncurkan platform dashboard ekonomi antara KBRI Tokyo dengan Bank Indoensia, Kementerian Perdagangan dan BKPM yang bernama Japan-Indonesia Partnership Lounge atau Jaipong. Platform ini akan menyajikan informasi komprehensif terkait peluang kerjasama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Jepang .
Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Hery Akhmadi mengatakan, melalui peluncuran dashboard ini maka data ekonomi Indonesia dan Jepang akan terintegrasi. Sehingga calon investor dan badan usaha di Jepang akan mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Bersamaan dengan itu, Japan-Indo partnership launch dashboard economy Indonesia Jepang yang dibangun untuk menyediakan penyediaan data ekonomi yang terintegrasi secara current, realiable, akurat dan timely," ujarnya dalam sambutan peluncuran JAIPONG secara virtual, Rabu (14/10).
Dia mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 penting untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jepang dengan memperkuat berbagai capaian kinerja diplomasi bidang ekonomi. Apalagi Jepang merupakan mitra strategis Indonesia.
Bahkan pemerintah Jepang dan sektor swasta terus memainkan peran penting dukung pembangunan ekonomi di Tanah Air. Oleh karena itu, di tengah perekonomian yang melambat merupakan momentum yang tepat untuk mengkaji ulang strategi yang membuka ruang komunikasi antara pemerintah Indonesia dan Jepang, tidak hanya untuk investasi dan perdagangan.
"Di tengah pandemi peran Jepang sangat besar, ada tantangan besar ke depan untuk bisa tingkatkan nilai perdagangan, investasi Indonesia-Jepang mengingat surplus perdagangan kita dengan Jepang terus tunjukan kecenderungan menurun dan juga sisi investasi peranan Jepang berkurang dari sebelumnya," jelas dia.
Peluang di Tengah Pandemi
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak dan tantangan berat bagi seluruh dunia baik bidang kesehatan, sosial, ekonomi. Tetapi tantangan ini justru memberikan peluang untuk meningkatkan kerjasama dan sinergi di antara negara negara di dunia dan khususnya di antara Indonesia dan Jepang yang memang telah menjalin hubungan yang erat sejak lama.
Oleh karena itu, dia meminta untuk melihat krisis pandemi dari kacamata yang lebih konstruktif yakni ubah dari krisis jadi katalis bagi perkembangan hubungan lebih baik.
"Kita harus lebih inovatif kreatif dan produktif dalam pendekatan. Tidak bisa hanya mengandalkan pola lama konvensional yang sebelumnya kita lakukan," ujarnya.
Bahkan dirinya tidak memungkiri bahwa pandemi telah mengubah perekonomian dan pendekatan mendasar di tingkat Internasional yakni terkait keinginan banyak negara industri dan perusahaan untuk membangun suatu global value chain, agar lebih sustainable karena value chain saat ini dinilainya belum kuat.
"Sebelumnya pada saat pandemi terbukti kurang bisa atasi risiko yang terjadi sehingga pelajaran untuk memperbaiki kondisi dan struktur global value chain, agar lebih kuat dan memiliki daya tahan hadapi risiko dan kondisi new normal," tandas dia.