Jago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.
Jago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Kisah TKI Jepang Sukses Budidaya Ikan di Indonesia untuk Diekspor
Dua tahun menghadapi kegagalan dalam berbisnis tidak menjadi alasan bagi Donny Nobri Dwiyanto, konsisten merealisasikan mimpinya membuka lapangan kerja.
Pria asal Tulungagung, Jawa Tengah itu menjadikan pengalamannya tinggal di Jepang sebagai modal merintis usaha.
Pada tahun 2000, dia bekerja di sebuah perusahaan outsourcing di Jepang.
Hingga di tahun 2014, dia kembali ke Indonesia untuk merintis usaha.
Baginya, selama tinggal di Jepang lebih dari satu dekade, banyak peluang yang bisa diterapkan di Indonesia.
Bisnis utama yang dia rintis adalah budidaya ikan sidat, atau di Jepang disebut dengan unagi.
Budidaya ikan sidat dipilih dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat Jepang terhadap sidat sangat tinggi.
Sementara ketersediaan sidat sangat minim akibat pembatasan penangkapannya.
"Ketika 2014 saya pulang saya mulai membudidayakan sidat, tapi 2 sampai 3 tahun saya gagal terus," kata Donny dikutip dari akun YouTube Pecah Telur, Kamis (11/1).
Kegagalan yang dialami Donny sangat beragam. Mulai dari gagal budidaya, kekurangan modal, terbelit utang hingga ditinggal rekan kerabat yang tak mau menolong.
Akan tetapi keyakinan Donny bisa sukses dari budidaya sidat tak pernah padam.
Hingga akhirnya di tahun 2016, budidaya ikan sidat berhasil. Satu tahun berikutnya, ikan sidat hasil budidaya Donny diekspor ke Jepang.
Kegagalan Donny di awal merintis usaha terbayar dengan diversifikasi bisnis.
Dalam perjalanan, Donny mengembangkan usaha bisnis pakan ikan sidat hingga konsultan ikan sidat.
Satu waktu, rekan kerja Donny ketika masih bekerja di Jepang mengusulkan agar dia membangun sebuah lembaga pelatihan pekerja yang bisa disalurkan ke Jepang.
"Jepang sudah enggak ada orang sementara sekarang dibutuhkan tenaga kerja ke Jepang pemerintah belum bisa memenuhi kuota. Akhirnya dengan pengalaman saya outsourcing di Jepang dan pengalaman saya di Jepang 2018 saya memutuskan untuk membuka LPK Bahasa Jepang,"
tutur Donny.
merdeka.com
Akhirnya di tahun 2019, Donny menyalurkan tenaga kerja perawat rumah sakit lansia di Jepang.
Donny pun mendapatkan 14 kontrak kerjasama dengan perusahaan Jepang dalam penyaluran tenaga kerja.
merdeka.com
Donny pun terus melakukan ekspansi bisnis ke berbagai bidang seperti infrastruktur, kuliner, hingga Pertanian yang semuanya melibatkan dan memberdayakan petani lokal tanpa peran para tengkulak.
Donny berpesan, untuk membangun sebuah bisnis perlu memperhatikan waktu dan jejaring yang luas.
Untuk itu, dia menyarankan agar tidak ada masyarakat anti sosial ketika membangun sebuah bisnis.
"Membangun bisnis itu jaringan dan timing itu penting makanya kita harus punya banyak teman sebanyak-banyaknya karena semakin banyak teman kita semakin banyak peluang usahanya semakin banyak pemasaran kita," pungkasnya.