Kisah Anggota TNI Punya Usaha Sampingan Budi Daya 45 Ribu Ikan Patin, Sukses Ekspor dan Tak Pernah Bangkrut Sejak 2018
Kisah anggota TNI yang sukses dengan usaha sampingan. Anggota TNI ini memiliki usaha budi daya 45 ribu ikan patin.
Anggota TNI ini memiliki kerjaan dobel.
Kisah Anggota TNI Punya Usaha Sampingan Budi Daya 45 Ribu Ikan Patin, Sukses Ekspor dan Tak Pernah Bangkrut Sejak 2018
Kisah anggota TNI ini menginspirasi. Ia memiliki pekerjaan sampingan yang hasilnya luar biasa.
Sosok ini bernama Suyanto. Ia menjadi angggota TNI aktif tapi juga sebagai pembudi daya ikan patin.
Suyanto membagikan kisahnya memiliki dua pekerjaan. Berikut ulasannya yang telah dirangkum dari YouTube Pecah Telur.
Usaha Suyanto bermula di tahun 2018. Ia memutuskan untuk memiliki usaha sampingan selain sebagai anggota TNI. Ia bertugas sebagai anggota TNI di Matra AD Kodim 0807 Tulungagung, Jawa Timur.
Ia pertama kali memiliki 1 petak kolam dengan ukuran 180 m2. Namun Suyanto tak menyerah dan terus mengembangkan usahanya.
"Awal budi daya 1 petak kolam," ucapnya.
Ia menekuni usahanya dengan sungguh-sungguh. Ia mengalokasikan seluruh keuntungan budi daya ikan untuk kemajuan ikannya. Sedangkan gaji dari TNI ia gunakan untuk hidup sehari-hari.
"Biaya hidup sehari-hari dari gaji negara, sampingan ini ada hasil untuk megembangkan,"
cerita Suyanto.
YouTube PecahTelor
Kondisi budi daya patinnya begitu baik dari 2018 hingga sekarang ia tak mengalami kebangkrutan. Ia memiliki 45 ribu ikan patin. Suyanto tak sendiri, ia dibantu beberapa pekerjanya. Ikan patin ini juga diekspor ke negara lain.
"Berjalan dua tahun itu bagus banget. 2018 hingga 2023 belum mengalami keminusan. Serapan pasar ekspor dan impor bagus,"
lanjut Suyanto.
YouTube Pecah Telur
Saat pandemi Covid-19 melanda, usaha Suyanto sedikit terdampak. Namun ia terus maju hingga saat ini kembali bangkit dan mendapatkan banyak keuntungan.
"Keuntungan budi daya sebelum Covid amat bagus, saat ini mulai bangkit semangat teman-teman tergugah," terangnya.
Suyanto tak merasa terbebani memiliki dua pekerjaan. Terlebih sebagai anggota TNI yang memang sudah menjadi komitmennya. Suyanto juga membagikan kisahnya harus memilih pekerjaan daripada keluarganya.
"Kalau ikhlas tidak ada yang berat. Sudah dari awal niat konsisten. Apapun itu saya masuk TNI saya ikhlas. Pada waktu itu saya sudah menjadi anggota TNI aktif, saat itulah saya dapat kabar bapak meninggal atau melanjutkan tugas yang belum selesai. Saya memilih tugas, jam 8 pagi tugas saya selesai terus izin," lanjutnya.
YouTube PecahTelur
"Saya di Surabaya waktu itu, sampai di rumah jam 3 sore. Saya enggak sempat melihat jenazah almarhum bapak saya. Saya sampai ke pemakaman udah selesai,"
cerita Suyanto dengan tegar.
YouTube PecahTelur