Dulunya Buruh Migran Taiwan, Pria Asal Banyuwangi Kini Sukses Jadi Bos Susu Kambing Beromzet Rp16 Juta Per Minggu
Pria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Omzetnya capai belasan juta per pekan
Dulunya Buruh Migran Taiwan, Pria Asal Banyuwangi Kini Sukses Jadi Bos Susu Kambing Beromzet Rp16 Juta Per Minggu
Jarot Setiawan, warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pernah mengadu nasib sebagai buruh migran di negeri orang. Tak ingin selamanya jadi buruh migran, Jarot pulang dan merintis usaha. Kini, ia dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses.
Buruh Migran
Jarot menjadi buruh migran hingga dua kali, jika ditotal ia menjadi buruh migran selama 6 tahun.
Pertama, ia berangkat ke Taiwan pada tahun 1999 dan pulang ke kampung halamannya tiga tahun kemudian yakni pada tahun 2002.
Selanjutnya, pada tahun 2006, Jarot kembali berangkat ke Taiwan. Sama seperti keberangkatan pertamanya, ia pulang setelah tiga tahun bekerja di sana yakni pada tahun 2009.
Rintis Bisnis
Saat pulang ke kampung halamannya di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jarok mencoba peruntungan menjadi petani jeruk bersama keluarganya. Profesi ini ia lakoni selama beberapa tahun.
Pada tahun 2016, Jarot memutuskan beralih profesi menjadi pebisnis. Ia merintis bisnis susu perah dari nol. Ia memulainya dengan beternak kambing perah di lahan bekas kebun jeruk.
Mengutip situs resmi Pemkab Banyuwangi, saat ini ada 200 kambing perah jenis Sapera di peternakan yang tertata rapi dan bersih itu. Di tempat inilah, Jarot memproduksi susu kambing.
"Susunya enak, tidak bau prengus. Bentuknya lebih kental dari susu sapi, harganya lebih mahal dari susu sapi," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (2/7/2024).
Omzet
Sebanyak 200 ekor kambing bisa memproduksi 700-1000 liter susu per pekan.
"Satu kambing rata-rata menghasilkan 1 sampai 2 liter susu setiap hari. Total rata-rata setiap hari bisa dapat 100-150 liter, tergantung produktivitas kambingnya," jelas Jarot, dikutip dari Liputan6.com.
Jarot mengungkapkan, susu kambing yang dihasilkan setiap pekannya dikirim ke suppier pabrik susu bubuk di Yogyakarta dan Semarang.
"Kita jual ke supllier dalam bentuk beku. Setiap pekan bisa ambil 700 hingga 1000 liter susu kambing," tandas Jarot.
Adapun susu kambing dibanderol Rp 16.000 per liter. Jika produksi maksimal, Jarot meraup omzet 16 juta per pekan.