Perlu Sosialisasi Masif untuk Terus Genjot Penggunaan BBM Ron Tinggi
Upaya-upaya tersebut harus diteruskan dan dijaga serta dikembangkan dengan inovasi-inovasi lain, sehingga semakin menarik bagi konsumen. Hal yang tidak kalah penting adalah pelayanan di SPBU harus semakin di tingkatkan.
Pemerintah diminta gencar melakukan sosialisasi manfaat dari penggunaan BBM RON tinggi meski konsumsinya terus meningkat. Pemerintah bisa menggandeng komunitas-komunitas kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4 dalam upaya sosialisasi kepada pengguna.
Pengamat Energi, Mamit Setiawan menyatakan, upaya-upaya tersebut harus diteruskan dan dijaga serta dikembangkan dengan inovasi-inovasi lain, sehingga semakin menarik bagi konsumen. Hal yang tidak kalah penting adalah pelayanan di SPBU harus semakin di tingkatkan.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Siapa yang melakukan kunjungan ke SPBU di rute Jakarta-Bandung? Guna memastikan hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro melakukan kunjungan ke sejumlah sarana dan fasilitas Pertamina yang akan dilalui oleh pemudik pada rute Jakarta-Bandung.Sejumlah fasilitas tersebut antara lain SPBU rest area KM 57 A Tol Jakarta-Cikampek, SPBU rest area KM 88 A dan SPBU 34.402.27 Bandung.
"Takaran juga harus semakin pas mengingat pengguna BBM RON tinggi saat ini adalah kelas menengah ke atas yang cukup kritis," jelas dia, Rabu (14/7).
Perlu diketahui, pemilihan BBM yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan bermotor ternyata bisa berakibat fatal berupa kerusakan mesin.
Sebab, bila mobil modern dipaksa menggunakan BBM oktan rendah, akan berdampak kepada perbaikan akibat kerusakan mesin bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Penggunaan dan pemilihan bahan bakar perlu pertimbangan. Karena, akibat penggunaan BBM RON rendah banyak dikeluhkan oleh pengguna kendaraan.
Kesadaran Masyarakat Meningkat
Sebelumnya, kesadaran masyarakat khususnya pemilik kendaraan bermotor untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi dinilai semakin meningkat.
Ini diungkapkan Pengamat otomotif Mukiat Sutikno, menanggapi peningkatan konsumsi bahan bakar berkualitas pasca larangan mudik Lebaran.
"Tren ini tentu menggembirakan. Apalagi, jika bicara mesin (mobil) baru di Amerika dan Eropa, sudah menggunakan Euro 5 dan Euro 6. Tentunya partikel dari bahan bakarnya jauh lebih bersih," ujar dia seperti melansir Antara, Senin (31/2).
Berdasarkan data Satgas Ramadhan Idul Fitri (RAFI) Pertamina, konsumsi Pertamax Series dan Dex Series rata-rata berada di atas angka 11 persen. Di sisi lain, penggunaan BBM dengan RON paling rendah (RON 88) pun saat ini hanya tinggal 10 persen.
Menurut Mukiat, terdapat sejumlah keuntungan jika memakai BBM berkualitas. Pertama, penggunaan BBM RON tinggi akan membuat mesin kendaraan berumur panjang dan tak cepat mengalami gangguan. Kedua, performa mesin lebih baik dan lebih menghemat penggunaan bahan bakar.
"Manfaat lain, menjaga lingkungan agar tetap bersih terutama mengurangi polusi udara," katanya.
Penggunaan bahan bakar RON 92 ke atas juga akan meningkatkan kemampuan mesin yang memiliki kapasitas kecil, seperti 1.000 cc - 1.500 cc. Mesin ini akan menghasilkan power yang cukup besar.
BBM dengan RON tinggi akan menguntungkan bagi konsumen. "Small engine size bisa menghasilkan tenaga mesin yang besar,” katanya.
Sebaliknya, penggunaan BBM berkualitas rendah akan membuat gangguan pada mesin kendaraan, meskipun mesin kendaraan baru. "Akan mengganggu performa mesin semaksimal mungkin. Mesin jadi tidak awet. Makanya, saya sarankan memakai BBM berkualitas tinggi," katanya.
Terakhir, Mukiat berharap Pertamina selaku produsen BBM di Tanah Air agar terus menjaga ketersediaan BBM berkualitas tinggi hingga pelosok negeri.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)