Permintaan CPO Tinggi, Industri Sawit Optimis Pendapatan Tumbuh 2 Digit di 2021
Kinerja industri sawit diyakini akan semakin membaik pada 2021. Salah satunya ditopang dari tingginya kebutuhan pasar ekspor. Selain itu, permintaan minyak sawit untuk konsumsi energi juga tinggi.
Kinerja industri sawit diyakini akan semakin membaik pada 2021. Salah satunya ditopang dari tingginya kebutuhan pasar ekspor. Selain itu, permintaan minyak sawit untuk konsumsi energi juga tinggi.
Direktur PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), Henderi Djunaidi mengatakan, peningkatan kebutuhan minyak sawit turut didorong penerapan kebijakan pemerintah dengan program B30. Optimisme ini juga ditunjang dengan nilai aset tanaman yang memasuki usia prima dengan rata-rata berusia 11 tahun.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
Melihat peluang tersebut, perseroan optimis neraca keuangan akan membaik dan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar double digit di 2021.
Henderi menjelaskan, hal ini akan tercapai melalui strategi perusahaan dengan pengelolaan operasional yang lebih efisien dan peningkatan produksi serta didukung dengan harga CPO yang membaik, peningkatan curah hujan di tahun 2020, dan nilai aset tanaman yang memasuki usia prima,
"Perseroan juga berkomitmen melanjutkan program keberlanjutan sesuai dengan road map yang telah ditetapkan. Sepanjang tahun 2020, Perseroan terus melanjutkan proses verifikasi data menuju penambahan perolehan sertifikat RSPO. Dengan adanya sertifikasi ini, Perseroan akan mendapatkan tambahan harga CPO premium," kata Henderi, Kamis (12/8).
Pada 2020, BWPT berhasil mencatat arus kas operasi positif Rp171 miliar pada 2020, berbalik dari tahun sebelumnya yang negatif Rp759 miliar.
Dengan adanya pandemi Covid-19, 2020 adalah tahun yang penuh tantangan. Namun Perseroan membuktikan ketahanan dan keberlangsungan usaha yang kuat dimana hal ini akan menjadi modal berharga dalam memanfaatkan momentum titik balik kebangkitan kinerja Perseroan.
"Perseroan berupaya secara konsisten melakukan efisiensi. Hal ini dapat terlihat dari turunnya biaya umum dan administrasi sebesar 23 persen dibandingkan tahun lalu sehingga Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun atau lebih baik 5,1 persen dibandingkan rugi bersih tahun lalu," ungkap Henderi Djunaidi.
Efisiensi
Dampak dari langkah strategis Perseroan mengatur arus kas operasi positif ditambahkan upaya efisiensi yang konsisten, maka utang bank perusahaan akan berkurang dan laba usaha akan bertambah baik.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menunjang operational excellence, mencakup capex yang dibutuhkan untuk proses peremajaan mesin, kendaraan angkut dan alat-alat berat demi menunjang produktivitas.
Selain itu, pengelolaan operasional kebun dengan praktik agronomi terbaik dikombinasikan dengan penerapan sistem inovasi teknologi akan terus menghasilkan efektivitas serta penghematan biaya.
Perseroan juga telah selesai menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 12 Agustus 2021, antara lain memutuskan perubahan pengurus Perseroan dengan susunan Dewan Komisaris adalah Nicolaas B Tirtadinata sebagai Komisaris Utama, Deddy Setiadi sebagai Komisaris dan Yohanes Wahyu Saronto sebagai Komisaris Independen.
Susunan Direksi yang baru adalah Ramesh Veloo sebagai Direktur Utama, Henderi Djunaidi, Andrew Haryono dan Yeoh Lean Khai sebagai Direktur. Perusahaan juga mengumumkan pengangkatan Melanie Tantri sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Satrija Budi Wibawa.
Sumber: Liputan6.com