Permintaan Tinggi, Harga Daging Ayam Merangkak Naik
Data perkembangan harga kebutuhan pokok pangan dari Dinas Perdagangan Bantul menyebut harga daging ayam broiler pada Minggu kedua April pada kisaran Rp38 ribu sampai Rp39 ribu per kilogram, padahal minggu sebelumnya atau awal April berkisar Rp33 ribu sampai Rp34 ribu per kg.
Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan kenaikan harga daging ayam broiler di tingkat pedagang pasar pada bulan Ramadan 1442 Hijriah dibanding sebelum puasa diakibatkan karena permintaan masyarakat alami kenaikan.
"Puasa ini kan permintaan daging ayam naik, jadi sudah biasa kalau harga daging ayam itu naik, bahkan naiknya sejak menghadapi puasa kemarin," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul Joko Waluyo dikutip dari Antara Bantul, Kamis (22/4).
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kenapa harga telur ayam di Pasar Induk Rau Serang mengalami kenaikan? "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
-
Apa yang menyebabkan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang membuat gulai ayam menjadi hidangan khas Indonesia? Gulai ayam adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang populer dan banyak digemari masyarakat.
Data perkembangan harga kebutuhan pokok pangan dari Dinas Perdagangan Bantul menyebut harga daging ayam broiler pada Minggu kedua April pada kisaran Rp38 ribu sampai Rp39 ribu per kilogram, padahal minggu sebelumnya atau awal April berkisar Rp33 ribu sampai Rp34 ribu per kg.
Menurut dia, kenaikan permintaan daging ayam oleh masyarakat di pasar, karena pada bulan puasa, masyarakat yang menjalankan ibadah puasa lebih cenderung menggunakan bahan pokok pangan bergizi yang harganya masih dijangkau.
"Biasanya sampai pertengahan puasa, ada penurunan dan naik lagi menghadapi Idul Fitri, jd sudah biasa, karena permintaan cukup tinggi, biasanya menu buka dan sahur pakai makan-makanan yang bergizi, kalau daging sapi kan harga lebih tinggi, jadi menggunakan daging ayam," katanya.
Dia juga mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok pangan pada bulan puasa juga terjadi pada telur ayam, namun tidak signifikan, hal itu karena permintaan pasar juga mengalami kenaikan.
"Untuk kondisi jagung sendiri harganya juga naik sekitar Rp200 per kilogram, sehingga biaya pakan ternak naik, ini juga faktor, tetapi yang jelas karena permintaan daging semakin naik, karena orang yang melaksanakan ibadah puasa ingin konsumsi yang bergizi-gizi," katanya.
Stok Aman
Meski demikian, stok persediaan daging ayam di pedagang sampai saat ini masih aman, dan mencukupi kebutuhan permintaan pasar, apalagi pedagang daging ayam di Bantul melimpah dan mudah mendapatkan pasokan daging dari peternak.
"Kalau stok daging ayam di Bantul masih aman, tidak masalah, karena pemotong daging banyak dari Bantul, pelaku usaha dan pedagang daging dari Bantul juga banyak, tetapi memang untuk ternak ayam dikontribusi dari luar Bantul," katanya.
(mdk/idr)