Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Masa kontrak Freeport hanis pada 2041, namun diperpanjang hingga 2061 mendatang.
- Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai
- Pemerintah Resmi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport
- Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%
- Freeport Bakal Beroperasi hingga 2061, Menteri Bahlil: Izin Masih Diproses
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendukung perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI).
Dia menyebut masa habis kontrak Freeport pada 2041, namun diperpanjang hingga 2061 mendatang.
Erick pun membatah perpanjangan kontrak ini kesannya terburu-buru. Menurutnya, dalam bisnis pertambangan, investasi memang harus dilakukan lebih awal, tidak bisa setelah kontrak habis baru memperpanjang investasi.
"Enggak terburu-buru, memang investasi untuk 2 tahun lagi itu kalau di bisnis pertambangan mesti investasi di awal, nggak bisa kontraknya habis baru investasi," ujar Erick kepada media, di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12).
Erick menyebut, Freeport mempunyai dua pilihan, pertama menggali atau mengembangkam potensi, kedua berhenti di 2041.
Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Erick pun sangat mendukung keputusan Freeport yang akan memperpanjang kontrak, karena hal itu dapat menambah porsi saham Indonesia dan penerimaan ke negara.
"Tapi kalau mau gali potensi untuk 2041 dia (Freeport) masih investasi sekarang. Nah di situlah Freeport bicara dengan kementerian-kementerian, bukan ke saya loh, kalau saya kan pemegang saham. Apalagi kita sudah 51 persen ya kita mendukung, Apalagi kita naik menjadi 61 persen Alhamdulillah dividennya lebih gede lagi," terangnya.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodk (Jokowi) bertemu CEO Freeport McMoRan, Ricard Adkerson saat kunjungan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat, Senin, (13/11).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas soal penambahan saham Freeport di Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.
"Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir," ungkap Presiden Jokowi kepada Ricard Adkerson, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/11).