Pertagas Siap Tambah Ketersediaan LNG di Jawa dan Bali, Begini Strategi Dilakukan Perusahaan
Kerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Salah satu caranya dengan bekerja sama dan menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan PT Likuid Nusantara Gas.
Pertagas Siap Tambah Ketersediaan LNG di Jawa dan Bali, Begini Strategi Dilakukan Perusahaan
Pertagas Siap Tambah Ketersediaan LNG di Jawa dan Bali, Begini Strategi Dilakukan Perusahaan
- Dirut Pertamina Patra Niaga Beberkan Strategi Perkuat Ekosistem Industri Gas Alam Cair, Begini Katanya
- PGN dan Likuid Nusantara Gas Kolaborasi Gali Potensi Gas di Jawa Timur
- Terungkap, Begini Strategi Subholding Gas Pertamina Perkuat Eksistensi Bisnis Gas Bumi dan Ketahanan Energi
- Pertamina Bakal Tutup Pangkalan dan Warung Jual LPG 3 Kg Tanpa KTP
PT Pertagas Niaga (PTGN), selaku afiliasi Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk berkomitmen untuk meningkatkan ketersediaan gas alam cair (LNG) guna memenuhi kebutuhan energi konsumen di Pulau Jawa, Bali, dan sekitarnya.
Salah satu caranya dengan bekerja sama dan menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan PT Likuid Nusantara Gas.
Presiden Direktur PTGN, Aminuddin menyampaikan bahwa kerja sama tidak hanya menjawab kebutuhan LNG bagi konsumen di Pulau Jawa, Bali, dan sekitarnya, namun juga berpotensi memperluas pasar.
"Melalui kerja sama ini, PTGN tidak hanya berupaya menjaga keandalan layanan terhadap konsumen LNG existing di Jawa maupun Bali. Ke depan, pasar LNG Jawa dan Bali pun berpotensi semakin luas mengingat sudah ada LNG plant di Pulau Jawa," katanya dikutip dari Antara.
Menurut dia, kerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Aminuddin menambahkan pada 2024 dan selanjutnya, PTGN akan semakin agresif memperluas pasar gas bumi baik LNG maupun CNG di Jawa dan Bali.
Sehingga perusahaan dapat terus memberikan kontribusi di masa transisi energi guna mencapai target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) Indonesia pada 2060.
"Pasar masih cukup luas, kesadaran lingkungan para pelaku industri juga sudah semakin baik, sementara LNG memiliki keunggulan di antaranya emisi karbon yang dihasilkan lebih rendah hingga 85 persen, menghasilkan panas yang lebih tinggi, lebih bersih, dapat disimpan dalam tekanan rendah dan memiliki jarak tempuh lebih panjang, sehingga sangat berpotensi menjadi alternatif energi untuk menggerakkan industri di masa transisi energi ini," jelasnya.
PTGN bergerak dalam bisnis LNG sejak 2017 dengan total volume penyaluran mencapai 9.674.200 British thermal unit (BTU) dan melayani konsumen seperti industri pupuk, hotel, restoran, dan kafe, industri fabrikasi, pengolahan limbah, pengolahan hasil tambang, rumah sakit, dan penyediaan LNG sebagai bahan bakar dual diesel fuel (DDF) engine perusahaan migas.
PTGN juga mengelola lebih dari 23 portofolio LNG yang tersebar di Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan.