Pertamina akui kecurangan solar terjadi saat selisih harga tinggi
Namun, kecurangan tersebut terjadi saat harga solar subsidi dan non subsidi alami disparitas harga yang tinggi.
PT Pertamina (Persero) mengakui adanya kecurangan dalam penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar pada 2014. Namun, kecurangan tersebut terjadi saat harga solar subsidi dan non subsidi alami disparitas harga yang tinggi.
Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina Muhammad Iskandar mengatakan kecurangan tersebut terjadi saat pemerintah belum menerapkan pemberian subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter untuk solar yang dimulai tahun lalu. Selain itu, kecurangan itu bukan dilakukan oleh SPBU Pertamina, melainkan terjadi di pihak pelansir yang melakukan penimbunan.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
"Kemarin tahun 2014 kecurangan itu bukan terjadi di Pertamina tapi banyak pelansir yang dituang ke industri. Jadi mereka mengisi solar lalu menuang di tempat lain, lalu mengisi lagi. Karena perbedaan harga antara solar subsidi dan non subsidi besar," ujar Iskandar di kantor Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO 31.102.02, Jakarta, Rabu (17/2).
Namun, sejak pemerintah menurunkan gap solar subsidi dan non subsidi hanya Rp 1.000 per liter, maka kecurangan tersebut menghilang di 2015.
"Celah kecurangan sudah tidak ada. Sehingga tidak menjadi bisnis menarik. Dan itu kelihatan daerah mana yang banyak pelansir itu sampai 50 persen turunnya. Karena itu cuma lansir. Tapi begitu harga (solar subsidi dan non subsidi) dibedakan Rp 1.000 sama pemerintah, otomatis menghilang. Dan antrian tidak ada lagi," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan, Hari Prawoko mengatakan pihaknya banyak menerima pengaduan kecurangan SPBU tahun lalu. Kecurangan terbesar terjadi pada penjualan solar.
"Paling banyak 2015 itu SPBU di Medan sama Riau," kata Hari.
Hari tak bisa memastikan siapa pelaku kecurangan tersebut. Dia hanya bisa menduga kecurangan bisa dilakukan oleh pihak yang memiliki akses ke alat ukur BBM di SPBU.
"Kami belum punya data pasti, karena mobil itu jarak dari satu Depo sama SPBU jauh banget. Jadi ada peluang menguap, jadi kami nggak bisa juga menyalahkan tiba-tiba berkurang," jelas dia.
(mdk/sau)