Pertamina Andalkan Digitalisasi Genjot Daya Saing dan Pendapatan
PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi sistem digital dalam menunjang bisnisnya, baik dari kegiatan pencarian hingga penyaluran minyak dan gas (migas). Penerapan digitalisasi dalam kegiatan bisnis Pertamina sudah menjadi keharusan, untuk memenangkan persaingan usaha dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi sistem digital dalam menunjang bisnisnya, baik dari kegiatan pencarian hingga penyaluran minyak dan gas (migas). Penerapan digitalisasi dalam kegiatan bisnis Pertamina sudah menjadi keharusan, untuk memenangkan persaingan usaha dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Bisnis proses ke arah digitalisasi arahnya ke revenue lebih baik. Kami semua komitmen untuk terus jalankan digitalisasi ini. 58 persen karyawan pertamina milenial, mereka terlibat dalam transformasi," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (29/8).
-
Mengapa digitalisasi Pertamina sangat penting? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
Nicke menyebutkan, penggunaan teknologi digital akan diterapkan pada kegiatan pencarian migas, dengan begitu akan memudahkan pengaturan produksi sumur yang dikelola Pertamina dan entitasnya. Hal ini akan membuat kegiatan pencarian migas lebih efisien.
"Kita harus memanage betul bagaimana produksi tingkatkan cari sumber baru, untuk tingkat pengembalian cadangan minyak, kita bangun digital oil field. Sumur yang dikelola Pertamina ribuan, jadi kalau tidak dilakukan secara digital jadi kurang efektif." tuturnya.
Nicke melanjutkan, selain di sisi hulu, penerapan digitalisasi juga dilakukan pada sisi penyaluran migas dari sumur hingga ke konsumen. Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui secara detail proses penyalurannya.
Penerapan sistem digital juga bisa dimanfaatkan dalam penyaluran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji. Sehingga bisa diterima oleh pihak yang berhak.
"Ketika digitalisasi di mana bisa monitor dan lakukan evaluasi analisa pembeli Pertamina ini akan dorong ke arah subsidi tepat sasaran," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Temui Raja Malaysia, Jokowi Mau Pertamina Petronas Garap Proyek di Negara Lain
ESDM Menangkan Pertamina Cs dalam Lelang Blok Migas Tahap 2
Pertamina Raup Dana Segar USD 1,5 Miliar dari Penerbitan Global Bond
Produksi Minyak dan Penjualan BBM Pertamina Naik di Semester I-2019
Laba Pertamina Meroket 112 Persen jadi Rp9,4 Triliun
Pembayaran Kompensasi Tumpahan Minyak Molor, Ini Alasan Pertamina
Pertamina Target Sumur Bocor di Pantai Utara Bisa Ditutup Oktober 2019