Pertamina Luncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center Pertama di Asia
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Peluncuran dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari.
Pertamina Luncurkan Sustainability Academy dan Center Pertama di Asia
Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
Peluncuran dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peluncuran Sustainability Academy dan Sustainability Center merupakan komitmen Pertamina dalam upaya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan dalam menyongsong era transisi energi di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
“Baru saja kita melaunching Pertamina Sustainability Academy, karena salah satu tantangan terbesar kita adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk masyarakat untuk lebih memahami bagaimana program-program sustainability, karena tanpa keterlibatan semua pihak, target NZE 2060 akan sulit dicapai,” ujar Nicke.
NIcke menambahkan, Pertamina telah mengambil inisiatif dengan melakukan transformasi bisnis dan tranformasi organisasi dan kini saatnya Pertamina memberikan kontribusi yang lebih dalam menyiapkan talenta-talenta untuk melakukan transisi energi dalam rangka mencapai NZE 2060.
“Harapannya, Pertamina Sustainability Academy bisa memberikan awareness bahwa dalam mewujudkan sustainable energy ini, kita semua harus memiliki pemahaman yang sama,” imbuh Nicke.
Menurut Nicke, dalam mewujudkan NZE harus dimulai dari diri sendiri. Setiap individu di masyarakat harus terlibat. Melalui Pertamina Sustainability Academy, Pertamina memulainya dari internal terlebih dahulu dengan memberikan pekerja Pertamina pemahaman komprehensif terkait sustainability.
“Kita juga mulai buka kerja sama dengan universitas dari luar negeri termasuk perusahaan atau mitra-mitra yang bekerja sama dengan Pertamina. Kita buka untuk sama-sama menimba ilmu di Pertamina Sustainability Academy,” tutur Nicke.
Secara bertahap, sambung Nicke, pemerintah, kementerian, institusi pendidikan dan semua elemen masyarakat bisa sama-sama menimba ilmu, karena ini adalah pekerjaan rumah kita bersama untuk mewujudkan NZE di tahun 2060.
Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy.
Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
“Dalam beberapa tahun terakhir Pertamina sangat mendorong program biodiesel berbasis kelapa sawit. Indonesia salah satu negara penghasil kelapa sawit yang besar. Jadi kami meyakini bahwa biodiesel adalah satu salah satu sustainable energy yang memang sangat cocok untuk Indonesia,” tandas Nicke.
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan bahwa pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga. “Contoh bagus di sini adalah sesuatu yang telah dikembangkan oleh Pertamina sejak tahun 2021.
- Wujud Sustainable Living, Produk Daur Ulang Ramaikan Eco RunFest 2023
- Pertamina Sabet 5 Penghargaan Dunia pada Ajang GCSA 2023
- Begini Strategi Holding PTPN III Terapkan Bisnis Ramah Lingkungan untuk Tanggulangi Perubahan Iklim
- Pusat Energi Berkelanjutan di IKN Nusantara Bakal Jadi ‘Lemhanas’ Bidang EBT
Pertamina telah mengembangkan biofuel generasi kedua yang berasal dari ranting buah kosong.
"Penelitian ini dilakukan oleh Pertamina Subholding Refining and Petrochem PT Kilang Pertamina International dan telah berhasil, diharapkan dalam 2-3 tahun dapat dipasarkan,” ujar Rabin.
Pertamina, imbuh Rabin, juga telah mencari biofuel generasi ketiga yang lebih maju dengan menggunakan LNG. Ini adalah hal yang lebih maju dan akan memakan waktu lebih lama dan masih dalam pertimbangan, membutuhkan lebih banyak penelitian yang harus dilakukan.Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.