Pertamina nilai penurunan harga Solar lebih bermanfaat bagi rakyat
Pertamina menyebut harga kebutuhan pokok akan turun seiring makin murahnya biaya logistik karena penurunan Solar.
Pemerintah memutuskan hanya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan tidak mengubah Premium dalam paket kebijakan ekonomi jilid III. PT Pertamina yakin langkah ini mampu menekan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina Persero Wianda Pusponegoro menjelaskan, penurunan harga Solar bertujuan untuk menekan harga kebutuhan pokok. Sebab, bahan bakar mesin diesel tersebut banyak digunakan untuk angkutan logistik antar daerah bahkan pulau.
"Kami melihat ke depan Solar lebih tepat diambil langkah awalan dan hampir 60 persen dari 104 juta kendaraan memang untuk angkutan truk dan barang pakai Solar," ungkapnya dalam Diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Jakarta, Minggu (11/10).
Sedangkan, Premium menurutnya justru penggunaannya didominasi kendaraan pribadi, yang notabenenya dimiliki masyarakat kelas menengah ke atas. Maka dari itu, Pertamina menilai penurunan Premium tidak memberikan dampak secara signifikan dalam percepatan ekonomi.
"Berbanding terbalik dengan Premium, di mana 43 persen oleh mobil pribadi. Tentu pilihan penyesuaian BBM ini (penurunan harga Solar) adalah pilihan tepat," terangnya.
Wianda menambahkan, walaupun penurunan harga Solar sudah tepat, tetapi pemerintah juga harus membuat kebijakan untuk penurunan harga komoditi lainnya. Harapannya, dampak yang dirasakan masyarakat dapat lebih terasa.
"Saya melihat pricing policy ini tidak bisa berdiri sendiri. Dari sisi operasional di lapangan harus adalah kemudahan oleh pemerintah," tutupnya.