Pertamina tambah produksi 5.400 barel per hari dari blok WMO
Tahun ini Pertamina PHE menargetkan produksi 20.000 barel per hari di blok West Madura Offshore.
Anak usaha Pertamina, Pertamina Hulu Energi (PHE), telah berhasil menambah produksi minyak di blok West Madura Offshore (WMO) sebesar 5.400 barel per hari dan 5 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas sebagai hasil dari penemuan cadangan migas baru sebesar 6 sumur eksplorasi terutama di lapangan PHE KE-38B.
"Sumur eksplorasi itu selesai dibor 22 Juni 2012 dan 13 Maret 2013 mulai mengalirkan minyak dan gas dengan produksi awal 5.400 bph dan 5 mmscfd. Proses dari eksplorasi sampai produksi awal bisa dilakukan secara cepat dan ini merupakan capaian yang luar biasa," kata Vice President Communications Pertamina Ali Mundakir seperti yang dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (17/3).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Pengembangan lapangan PHE KE-38B yang merupakan bagian dari POD (Plan of development/ rencana pengembangan) tahun 2012 sudah bisa menghasilkan produksi awal minyak sebesar 5.400 bph dan gas sebesar 5 mmscfd, di mana 2.100 bph dan 5 MMscfd diproduksikan dari Sumur PHE KE-38B1 serta 3.300 bph berasal dari Sumur PHE KE-38B2. Keseluruhan proses dari eksplorasi sampai ke produksi awal diselesaikan hanya dalam kurun waktu 8 bulan 21 hari.
Selain sudah bisa mendapat tambahan produksi, PHE WMO juga mendapat cadangan baru dari sumur pertama eksplorasi 2013 PHE 53-2. Tambahan cadangan baru tersebut juga mempertegas komitmen PHE WMO untuk menjaga kelanjutan produksi migas di wilayah kerjanya.
Per akhir tahun lalu, produksi PHE WMO baru mencapai 9.000 barel per hari dan gas 110 mmscfd. Produksi tersebut terhitung menurun setelah blok tersebut dikelola oleh Pertamina yang diambil dari perusahaan migas asal Korea Selatan, Kodeco Energy.
Sebelum diambil alih oleh Pertamina Mei tahun 2011 lalu, Kodeco memproduksi sekitar 16.000 barel per hari dari target 29.000 barel per hari. Tahun ini, Pertamina PHE menargetkan untuk memproduksi 20.000 barel per hari.