Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Menjadi Momentum Indonesia Keluar dari Resesi
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI, Ajib Hamdani mengatakan, pertumbuhan sebesar 7,07 persen ini menjadi titik balik Indonesia untuk bisa keluar dari resesi. Sebab, selama empat kuartal sebelumnya, Indonesia terus mengalami kontraksi ekonomi dan pertumbuhan negatif.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyambut baik ekonomi Indonesia yang tumbuh 7,07 persen di kuartal II-2021. Pertumbuhan ini sendiri meningkat tajam jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu yang tercatat kontraksi minus 5,32 persen.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI, Ajib Hamdani mengatakan, pertumbuhan sebesar 7,07 persen ini menjadi titik balik Indonesia untuk bisa keluar dari resesi. Sebab, selama empat kuartal sebelumnya, Indonesia terus mengalami kontraksi ekonomi dan pertumbuhan negatif.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Makna yang lebih mendasar dari pada sekadar angkanya adalah, bahwa periode ini menjadi momen Indonesia keluar dari resesi. Untuk selanjutnya, bagaimana pemerintah mendesain regulasi-regulasi ekonomi untuk terus menjaga pertumbuhan ini dalam tren yang terus positif," kata Ajib kepada merdeka.com, Kamis (5/8).
Kenaikan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua ini sudah diprediksikan karena ada beberapa indikator yang mendukung ke arah perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi. Pertama, indikator Purchase Manager's Index (PMI) yang sangat ekspansif selama periode April-Juni 2021.
PMI Bulan April menunjukkan angka 54,6. Kemudian pada bulan April terus ekspansif ke angka 55,3. Dan sedikit turun di periode Bulan Juni menjadi sebesar 53,5. Selama 3 bulan penuh, PMI menunjukkan indikasi yang konsisten ekspansif. Sektor permintaan dan sektor suplai menggeliat positif.
Indikator yang kedua adalah mulai bebasnya mobilitas orang karena efek kebijakan pelonggaran setelah setahun lebih pandemi. Momen pembatasan mobilitas orang, sempat terjadi pada moment Idul fitri. Tetapi, kondisi tersebut tertolong dengan mengalirnya likuiditas di masyarakat, karena momentum mengalirnya THR.
"Penambahan likuiditas di masyarakat di perkirakan mencapai lebih dari Rp150 triliun pada momen tersebut. Sehingga tetap terjadi daya ungkit ekonomi yang relatif signifikan," katanya.
Selanjutnya
Selanjutnya ketiga adalah melesatnya Harga Batubara Acuan (HBA) secara konsisten di periode kuartal kedua ini. Pada Bulan April 2021, HBA di kisaran USD86,68 per ton, naik sekitar 2,6 persen. Bulan Mei 2021, HBA meningkat menjadi USD89,74 per ton, atau setara dengan peningkatan 3,53 persen.
Periode Juni 2021 juga terjadi lonjakan yang begitu luar biasa dengan meningkat menjadi USD100,33 per ton. Periode bulan ini terjadi lonjakan sebesar 11,8 persen. Peningkatan nilai komoditas batubara ini memberikan multiplier effect yang cukup positif dalam ekonomi nasional.
Meski tercatat mengalami pertumbuhan, dirinya memandang indikator pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2021 ini masih semi absurd untuk disebut pencapaian yang luar biasa. Karena pembandingnya adalah ketika terjadi kontraksi ekonomi yang terdalam.
"Selanjutnya yang perlu dijaga adalah, konsistensi pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh," tandasnya.