Pesan Jokowi ke Mendagri: Berikan Perhatian ke APBD yang Serapannya Masih Kecil
Jokowi menemukan bahwa realisasi dana perlindungan sosial baru mencapai 77 persen dari DIPA, kemudian program padat karya baru mencapai 67 persen, serta dukungan untuk UMKM dan korporasi baru 60 persen.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyentil kementerian/lembaga serta Pemda agar mempercepat realisasi APBN dan APBD. Setiap kementerian dan lembaga kata Jokowi harus konsentrasi mempercepat realisasi belanja di penghujung tahun 2022.
"Mendagri lihat APBD-APBD yang serapan anggarannya masih kecil juga berikan perhatian. Tekankan pada mereka bahwa APBD ini penting untuk pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi dalam rapat di Istana Negara di Jakarta, Rabu (17/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Jokowi menemukan bahwa realisasi dana perlindungan sosial baru mencapai 77 persen dari DIPA, kemudian program padat karya baru mencapai 67 persen, serta dukungan untuk UMKM dan korporasi baru 60 persen.
Selain mempercepat belanja, Jokowi juga minta bawahannya untuk memperhatikan risiko global, seperti perkembangan ekonomi di China. Sebab, ini sangat berpengaruh ke ekonomi Indonesia karena ekspor ke Negara Tira Bambu tersebut sangat besar.
"Kemudian risiko dari tapering off dari Amerika terus betul-betul dilihat dampak dan apa yang perlu kita siapkan, apa yang perlu kita lakukan. Kemudian terakhir inflasi global, dampaknya semua dihitung, semua kita kalkulasi, di mana yang mesti kita antisipasi," katanya.
Tak berhenti di situ, Jokowi juga mengingatkan bawahannya agar tidak lengah terhadap kasus covid-19. Pandemi corona ini disebut belum selesai dan masih berpotensi berlanjut di 2022.
"Karena itu APBN 2022 harus bisa menjadi instrumen utama untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, memperkuat daya tahan ekonomi, mengakselerasi daya saing kita, utamanya daya saing di ekspor dan daya saing di investasi."
Efisiensi Belanja
Presiden Jokowi mengingatkan terkait efisiensi belanja. Kementerian/lembaga serta Pemda diingatkan untuk menghilangkan belanja yang tidak perlu dan digeser ke belanja produktif.
"Ini penting untuk 2022, awal 2022, Januari 2022, anggaran sudah bisa dieksekusi. Artinya di bulan bulan ini kita akan mempersiapkan administrasi agar di awal tahun, di bulan Januari sudah bisa dieksekusi dan kita harus menyiapkan dasar untuk pelaksanaan itu," tegas Jokowi
Selanjutnya, Jokowi juga mengingatkan agar investasi terus didorong dan direalisasikan. Saat ini, komitmen investasi banyak, namun jika tidak di kawal maka akan lama terealisasi.
"Kita harus ingat bahwa APBN hanya berkontribusi kurang lebih 15-an persen terhadap PDB kita artinya yang lebih banyak swasta, investasi, BUMN, kontribusinya lebih besar," tutup Jokowi.
(mdk/idr)