Pesawat AirAsia hilang, janji peningkatan keselamatan ditagih
"Yang menjadi tugas pemerintah (Pak Jonan) adalah mengutamakan safety, safety dan safety," ujar Dudi Sudibyo.
Kejadian hilangnya pesawat AirAsia bernomor kode penerbangan QZ 8501 rute Surabaya-Singapura masih mengundang tanda tanya besar. Pengamat Transportasi Dudi Sudibyo meminta pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk tidak mengabaikan keselamatan penerbangan.
"Yang menjadi tugas pemerintah (Pak Jonan) adalah mengutamakan safety, safety dan safety," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (29/12).
Menurut dia, industri penerbangan nasional sangatlah kuat dibanding negara ASEAN lain lantaran mempunyai basis pasar yang besar. Maka dari itu, faktor keselamatan menjadi penting untuk kelanjutan pertumbuhan bisnis penerbangan.
"Selama ini AirAsia memiliki track record yang bagus, ini baru pertama kalinya," jelas dia.
Dia menjelaskan, Kemenhub menghadapi tantangan cukup berat untuk membawa industri penerbangan tumbuh dan mengepakkan sayap lebih tinggi. Termasuk mengenai perbaikan kebijakan dan aturan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kinerja bisnis dan operasional maskapai asal Malaysia tersebut di Indonesia.
"Kita akan review bisnis dan operasional agar faktor keselamatannya lebih baik," ujarnya saat jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (29/12).
Jonan juga sempat melontarkan pernyataan akan menaikkan standar keselamatan penerbangan dari saat ini kategori II menjadi kategori I, sesuai ketentuan Badan Penerbangan Amerika Serikat (FAA). Bagi Jonan, aspek keselamatan tidak bisa ditawar-tawar, ini penting untuk menurunkan risiko angka kecelakaan di sektor penerbangan.
Jonan mengancam bakal mencabut izin usaha maskapai penerbangan jika mengesampingkan aspek keselamatan. "Saya tidak mau toleransi soal keselamatan. Saya cabut izinnya kalau tak utamakan keselamatan," ujarnya di Gedung Kemenhub, Jakarta, Rabu (10/12).
Baca juga:
Hari kedua pencarian AirAsia, Basarnas sisir Pulau Nangka
Basarnas yakin AirAsia bisa ditemukan jika jatuh ke dasar laut
Keluarga penumpang AirAsia gelar doa bersama di Bandara Juanda
Kabasarnas sebut AirAsia diduga jatuh di Selat Karimata
Cari pesawat AirAsia, kapal penemu bangkai Adam Air diterjunkan
Cari AirAsia QZ 8501, Lapan analisis data citra satelit
Cari AirAsia, Basuri suruh nelayan sisir Pulau Nangka
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.