PGN pasok gas, kapal Pelni dan ASDP hemat ongkos bensin 40 persen
"Penggunaan bahan bakar gas akan membuat ongkos transportasi laut di Indonesia lebih efisien dan bersaing."
PT Perusahaan Gas Negara bakal memasok bahan bakar gas untuk kapal PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT ASDP Indonesia Ferry. Ini bagian dari upaya mengurangi penggunaan bahan bakar minyak.
"Penggunaan bahan bakar gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan akan membuat ongkos transportasi laut di Indonesia lebih efisien dan bersaing," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno saat menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama PGN, Pelni dan ASDP, Jakarta, Kamis (3/9).
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
Sebelum ini, PGN juga sudah sepakat memasok gas untuk kapal perintis Direktorat Jendral Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi nasional. Mengingat, program konversi ini bisa membuat Pelni, ASDP, dan Ditjen Hubla Kemenhub hemat ongkos bahan bakar sebesar 40 persen.
"Untuk memudahkan pengisian bahan bakar gas bagi kapal-kapal laut, kami akan membangun bunker-bunker yang lokasinya disesuaikan dengan trayek kapal-kapal Pelni, ASDP dan Ditjen Hubla," jelasnya.
Berdasarkan data, saat ini, kapal Pelni menghabiskan BBM sebanyak 3,4 juta liter per bulan. Sementara, ASDP 3,5 juta liter per bulan dan Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan 14,4 juta liter per bulan.