PII: Insinyur Indonesia tak kalah bersaing dengan asing
Saat ini sudah banyak insinyur Indonesia yang bekerja di luar negeri dan mereka memiliki posisi yang cukup penting hingga mengerjakan sejumlah mega proyek yang memiliki tingkat kecanggihan yang tinggi.
Insinyur Indonesia dinilai tak kalah bersaing dari segi kemampuan dengan insinyur asing. Mengingat sampai saat ini kemampuan yang dimiliki banyak diminati dan diminta oleh sejumlah negara di Asean hingga Timur Tengah.
"Keahlian dan kompetensi insinyur Indonesia tak kalah dengan dengan negara lain sehingga mereka mampu bersaing dimanapun saat bertugas," ujar Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ngadiyanto seperti dilansir Antara, Rabu (14/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Menurutnya, saat ini sudah banyak insinyur Indonesia yang bekerja di luar negeri dan mereka memiliki posisi yang cukup penting hingga mengerjakan sejumlah mega proyek yang memiliki tingkat kecanggihan yang tinggi.
Insinyur Indonesia, tambahnya, juga memiliki tanggung jawab dalam melakukan transfer teknologi sehingga keberadaannya memang sangat dibutuhkan dan diakui di beberapa negara.
"Adanya 'continuing professional development' atau CPD tentu akan kita dukung dalam upaya meningkatkan kemampuan insinyur Indonesia agar kian bisa bersaing di pasar global," kata Ngadiyanto.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kelembagaan Kemenristek Dikti Patdono Suwignjo mengatakan pemerintah berharap PII melakukan pembinaan terhadap anggotanya melalui CPD agar bisa menghasilkan kemampuan personal yang mampu bersaing dengan insinyur asing dalam menjalankan pembangunan.
"Maju atau tidaknya kualitas insinyur di Indonesia tidak lagi ditentukan oleh perguruan tinggi tapi bagaimana organisasinya bisa membina anggotanya untuk terus mengembangkan profesinya," katanya.
Dia menambahkan CPD perlu dilakukan agar mengingat Indonesia sudah memiliki UU No 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran yang menjadikan organisasi seperti PII bisa melakukan pebinaan terhadap insinyur Indonesia sehingga mampu menciptakan teknologi yang maju dan lebih baik.
Dengan adanya CPD tersebut, katanya, PII diharapkan bisa menghasilkan insinyur berkualitas sehingga ketika melakukan pembangunan harus memiliki persyaratan menggunakan insinyur Indonesia dan tidak lagi sembarangan memilih insinyur asing saat bekerja di Indonesia.
Dia mengakui keluarnya UU tentang Keinsinyuran di Indonesia pada 2014 dinilai sangat terlambat sehingga pembinaan insinyur oleh organisasi profesi seperti PII juga belum terlalu berkembang.
Patdono berharap ke depannya PII bisa lebih berkembang dan maju dalam membina anggotanya seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "memang prganisasi profesi dokter sudah memiliki UU lebih dahulu dibanding insinyur, jadi tak heran kalau IDI saat ini sudah berkembang pesat dalam membina anggotanya," jelas Patdono.
Salah satu indikasi organisasi IDI lebih maju antara lain terlihat di setiap rumah sakit seringkali ada pemberitahuan mengenai pelatihan dan seminar dengan mengundang dokter dari dalam maupun luar negeri, bahkan ada pemberitahuan undangan seminar di luar negeri.
"Pemerintah tentu berharap agar PII nantinya juga bisa terus berkembang dengan baik, antara lain dengan terus melakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi anggotanya," pungkasnya.
Baca juga:
Tak sepaham, Greenpeace putus kerja sama dengan April
Peringati Harbolnas, pameran ini jual barang seharga Rp 121
Harga gas turun, Kadin target pertumbuhan tahun depan 7 persen
Penurunan harga gas disebut tak sesuai harapan Presiden Jokowi
ESDM beri sinyal penurunan harga gas untuk industri kaca & keramik
Indonesia butuh peta jalan industri untuk jadi bangsa pemenang
Kemenperin usul pengembangan pesawat jarak menengah masuk PSN