PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih RI
Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama antara PIS dan KARPOWERSHIP kali ini merupakan wujud komitmen transisi energi mendukung Net Zero Emission 2060.
Kedua perusahaan akan mengeksplor peluang-peluang bisnis untuk menghadirkan terobosan di lanskap energi, utamanya di Indonesia.
- Pertamina NRE dan Kilang Pertamina Internasional Kerja Sama Terapkan Efisiensi Energi
- Perkuat Komitmen Transisi Energi, Pertamina Jalin Kerja Sama dengan SINOPEC
- Begini Strategi PLN IP Jaga Keandalan Pasokan Listrik di Masa Transisi Energi
- Kebutuhan Listrik Tinggi, SIG Gandeng PLN Gunakan Energi Baru dan Terbarukan
PIS dan KARPOWERSHIP Jalin Kerja sama Kembangkan Infrastruktur Energi Bersih RI
PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) PT Pertamina (Persero) dan KARPOWERSHIP resmi menjalin kerja sama dengan perusahaan ternama asal Turki, KARPOWERSHIP. Kerja sama ini menandai terobosan kerja sama untuk pengembangan infrastuktur energi bersih, baik untuk memenuhi kebutuhan Indonesia maupun regional dan global.
Penandatanganan kerja sama dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya konferensi UNFCCC COP-28 yang memaknai komitmen bersama kedua perusahaan untuk menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan untuk menahan pemanasan global di angka 1,5 derajat Celcius.
Perjanjian ini ditandatangani oleh CEO PIS Yoki Firnandi dan Founding Partner atau Pendiri KARPOWERSHIP Nuri Dogan Karadeniz. Momen penandatanganan juga disaksikan oleh Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Dengan perjanjian ini, kedua perusahaan akan mengeksplor peluang-peluang bisnis untuk menghadirkan terobosan di lanskap energi, utamanya di Indonesia. Area fokus utama kerja sama ini mencakup kapal pembangkit listrik dengan teknologi powership termutakhir, pengembangan infrastruktur gas cair seperti Floating Liquified Natural Gas (FLNG), proyek infrastruktur LNG hingga Floating Storage Regasification Unit(FSRU), serta distribusi LNG.
Sebagai komitmen dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan, kedua pihak akan bekerja sama dalam studi ekstensif di bidang pengembangan infrastruktur, fasilitas dan pengangkutan bahan bakar energi baru terbarukan di antaranya hidrogen, ammonia, methanol, biofuel, dan lainnya.
Sekretaris Menteri BUMN Rabin Indrajad Hattari yang menyaksikan momen bersejarah ini mengatakan, kerja sama ini tak sekedar kerja sama bisnis.
"Melainkan bentuk komitmen kita semua untuk menjaga planet dan generasi mendatang. Pertamina yang merupakan kebanggaan Indonesia di sektor energi, hari ini kembali melakukan lompatan besar bersama mitra bisnisnya untuk bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama antara PIS dan KARPOWERSHIP kali ini merupakan wujud komitmen transisi energi mendukung Net Zero Emission 2060.
"Kerja sama bukan hanya existing business saja, tapi juga eksplorasi potensi bisnis lainnya untuk mengoptimalisasi aset-aset yang ada, seperti fasilitas floating mini LNG , floating CNG. Kami yakini pengembangan ini merupakan kunci transisi energi, karena gas merupakan bridging menuju renewable energi," kata Nicke.
CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan bahwa kerja sama ini tidak hanya untuk mencari peluang bisnis, tetapi juga mendorong percepatan perusahaan untuk mewujudkan visi jangka panjangnya.
"Bekerja sama dengan global company adalah capaian lagi bagi PIS untuk semakin nyata menjadi perusahaan shipping dan logistik maritim yang ternama di skala global."
Upaya kolaboratif ini siap mendorong adanya perubahan positif di sektor energi, dengan menggabungkan keahlian Karpowership di bidang pembangkit listrik modular yang efisien, dan komitmen PIS guna mendukung transisi dan inisasi energi yang berkelanjutan.
Kemitraan ini juga diharapakan dapat membentuk kerangka kerja yang fleksibel bagi kedua belah pihak untuk menjajaki bisnis yang menguntungkan dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, serta mempercepat transisi global menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.