PLN gandeng Waskita Karya bangun proyek transmisi listrik Rp 6,71 T
Proyek transmisi listrik ini berkapasitas 500 kV sepanjang 395 kilometer (Km) di Sumatera.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Waskita Karya Tbk meneken kontrak pembangunan jaringan transmisi listrik berkapasitas 500 kV sepanjang 395 kilometer (Km) di Sumatera. Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp 6,71 triliun.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, Waskita Karya akan menyelesaikan pembangunan transmisi listrik selama tiga tahun. Di mana proyek ini akan terbagi menjadi dua paket pekerjaan.
Paket satu adalah pembangunan transmisi 500 kV dengan menara empat sirkuit yang menghubungkan New Aur Duri, Jambi hingga ke Peranap, Riau sepanjang 235 Km.
"Nilai kontak sebesar Rp 3,88 triliun," ujarnya seperti dilansir dari Antara, Jakarta, Sabtu (24/10).
Sedangkan, paket dua berupa menara empat sirkuit dari Peranap ke Perawang, Riau sepanjang 160 Km. Paket ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 2,83 triliun. Total kontrak kerja sama ini mencapai Rp 6,71 triliun.
Menurut Bambang, kontrak tersebut merupakan penandatanganan pertama proyek transmisi 500 kV di Sumatera. Total panjang transmisi 500 kV Sumatera mencapai 1.400 Km yang membentang dari Muara Enim, Sumsel hingga Langsa, Aceh.
Dia menambahkan, transmisi 500 kV merupakan penyangga utama penyaluran listrik dari Sumatera bagian selatan ke bagian utara, sehingga menjaga stabilitas penyaluran listrik seluruh pulau tersebut.
Ke depan, tambahnya, transmisi 500 kV Sumatera akan terkoneksi dengan kabel bawah laut yang menghubungkan Sumsel dan Jabar serta rencana transfer energi listrik dari dan ke Malaysia.
Untuk diketahui, penandatanganan kontrak proyek transmisi tersebut dilakukan Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin dan Direktur Waskita Karya Desi Arryani di kantor pusat PLN, Jakarta pada Jumat (23/10).
Baca juga:
Ekonomi lesu, pemakaian listrik industri baja turun
PLN: 22 juta pelanggan listrik subsidi cuma bayar Rp 36.000/bulan
PLN gandeng GE bangun pembangkit di daerah terpencil
Tahun ini, PLN bakal teken kontrak proyek listrik 10 ribu megawatt
Proyek berskala besar jadi target awal pembangunan 35 ribu MW
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana PLN ingin meningkatkan pemanfaatan energi air hingga 25,3 GW pada 2040? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.