PLN Siapkan Dana Rp 30,7 Miliar Tahun ini Bina 6.355 UMKM
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyediakan anggaran pembiayaan UMKM tahun 2020 senilai Rp 30,7 miliar. Dari dana tersebut, paling banyak dialokasikan untuk kegiatan CSR sebesar Rp 22,5 miliar. Kemudian untuk rumah BUMN Rp 4,8 miliar, dan program kemitraan sebesar Rp 3,4 miliar.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyediakan anggaran pembiayaan UMKM tahun 2020 senilai Rp 30,7 miliar. Dari dana tersebut, paling banyak dialokasikan untuk kegiatan CSR sebesar Rp 22,5 miliar. Kemudian untuk rumah BUMN Rp 4,8 miliar, dan program kemitraan sebesar Rp 3,4 miliar.
"Kalau kita lihat memang program CSR salah satunya adalah untuk UMKM sejalan dengan itu kita juga berperan aktif menciptakan pekerjaan yang laik dan pertumbuhan ekonomi. Diantaranya program untuk membantu UMKM dan yang maju dan terus berkembang," tutur Direktur HCM PT PLN Syofvi Felienty Roekman dalam webinar BUMN Energi di tengah pandemi, Sabtu (19/9).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa yang dilakukan BNI untuk memperkuat penetrasi di segmen UMKM? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mendorong PT Bank Hibank Indonesia untuk dapat memperkuat penetrasi di segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui solusi digital.
-
Bagaimana cara PLUT-KUMKM di Kota Pasuruan membantu UMKM untuk berkembang? Selain itu, PLUT-KUMKM ini diharapkan bisa terus melakukan pelatihan secara berkesinambungan mulai dari awal pelatihan hingga pemasaran."Seperti yang saya sampaikan tadi, untuk bisa UMKM berkelas berikan pelatihan mulai dari awal pelatihan, pendampingan yang mencakup kelembagaan, sumber daya manusia, produksi hingga pemasarannya," lanjut Gus Ipul
Hingga saat ini, PLN mencatat memiliki 6.355 UMKM binaan. PLN melihat UMKM sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional yang mampu memperluas terbukanya lapangan pekerjaan.
Dalam situasi pandemi covid-19 ini, PLN turut memberikan berbagai keringanan. Salah satunya keringanan biaya penyambungan tambah daya hingga 75 persen.
"Salah satunya kami di PLN memberikan keringanan biaya penyambungan untuk tambah daya untuk teman-teman di UMKM sampai 75 persen itu. Yang artinya bayarnya cukup 25 persen dari biaya yang seharusnya dibayarkan oleh teman-teman UMKM," jelas Syofvi.
Selain itu, PLN juga memberikan pelatihan-pelatihan gratis melalui webinar. Hal ini dilakukan mengingat adanya pembatasan sosial selama pandemi. Sehingga kegiatan pelatihan hanya dapat dilakukan secara daring.
"Kami juga menyelenggarakan pelatihan pelatihan gratis bagi teman-teman UMKM untuk peningkatan keterampilan tentang manajemen keuangan, peningkatan packing, bagaimana pemasaran sekitar sudah 90 kali webinar kami lakukan dengan 348 pelatihan," urainya.
PLN juga membantu UMKM dalam peminjaman modal usaha tahun 2020 yang dialokasikan sekitar Rp 2,5 miliar. Juga membuka akses pasar bagi UMKM melalui pameran-pameran yang memang sudah menjadi agenda tahunan. "Di masa pandemi saat ini , kami menggelar virtual export nanti di Oktober, melibatkan kurang lebih 100 Mitra binaan," kata Syofvi.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
Program Listrik untuk Sang Naga
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman, menjelaskan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur terus mendongkrak penghasilan petani buah naga di Banyuwangi melalui program elektrifikasi yang dikenal dengan nama 'Listrik untuk Sang Naga'. Program ini bertujuan untuk menjamin pola produksi buah naga yang berkelanjutan di Banyuwangi.
"Bantuan program pemberdayaan masyarakat Banyuwangi ini telah mendorong peningkatan perekonomian petani karena panennya dapat ditingkatkan sepanjang tahun, di mana satu hektar lahan dengan penyinaran dapat menghasilkan buah naga sebanyak 70 ton setiap tahunnya," ungkapnya pada webinar, Sabtu (19/9)
Dia menjelaskan, latar belakang elektrifikasi untuk pertanian buah naga ini adalah untuk meningkatkan produksi buah naga di luar musim panen. Elektrifikasi didukung pula oleh hasil riset dari Institut Pertanian Bogor, bahwa penyinaran dengan menggunakan lampu dapat menginduksi pembungaan di luar musim.
Dengan bertambahnya omzet dari petani di luar musim panen, maka akan memberikan dampak terhadap proporsi penduduk terhadap akses pelayanan dasar. Dampaknya juga pada peningkatan sanitasi yang semakin baik, karena perbaikan kualitas kehidupan masyarakatnya.
PLN terus gencar memberikan pelatihan, pendampingan, promosi, edukasi K2K3 ketenagalistrikan, dan standarisasi IML kebun buah naga. PLN Jatim juga terus berupaya memberikan kemudahan layanan pasang baru bagi petani buah naga.
Syofvi menambahkan, bahwa pada akhir juni 2020, sudah ada 6118 petani buah naga yang memanfaatkan listrik sebagai teknologi untuk menyinari ladang mereka.
"Jadi inilah salah satu support kami dalam mengembangkan potensi agriculture di daerah. Selain itu kami juga menyediakan cold storage untuk membuat hasil agriculture dan perikanan dapat bertahan lama," ujarnya.
Lewat pendampingan berkelanjutan, program 'Listrik untuk Sang Naga' milik PLN UID Jatim ini pun meraih platinum dalam ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2019.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/bim)