Potret Orang Kaya Dunia Berharta Rp2.000 Triliun Makan Gultik di Kawasan Blok M
Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang tampak menikmati kuliner kaki lima Jakarta, gulai tikungan (gultik), di kawasan Blok M.
Founder sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang mengunjungi Indonesia pada Kamis, 14 November 2024. Ia menjadi pembicara utama di acara bergengsi Indonesia AI Day 2024, yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo Hutchison.
Dalam acara tersebut, Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang mengungkap pentingnya masyarakat dan pengguna intenet saat ini untuk menggunakan AI atau kecerdasan buatan.Pasalnya menurut Jensen, AI akan mendemokratisasi teknologi bagi semua orang.
- Dulu Tukang Cuci Piring Restoran, Kini Jadi Salah Satu Orang Terkaya Dunia dengan Harta Nyaris Rp2.000 Triliun
- VIDEO: Potret Airlangga Duduk Sebelah Jokowi, Makan Malam di IKN Usai Mundur dari Ketum Golkar
- Sempat Jadi Tukang Cuci Piring, Pria Ini Sukses Jadi Pendiri Sekaligus CEO Perusahaan Paling Berharga di Dunia
- 10 Fakta Menarik Jensen Huang, CEO Nvidia yang Kalahkan Microsoft dan Apple Hingga Jadi Perusahaan Nomor Satu di Dunia
"Semua orang memiliki akses ke pengetahuan dan teknologi dan kecerdasan buatan. Kita tahu, semua informasi dan pengetahuan ada di internet tapi kadang sulit diakses," katanya saat menjadi pembicara di Indonesia AI Day 2024, di Jakarta, dikutip Sabtu (16/11).
Usai acara, Founder dan CEO Nvidia Jensen Huang tampak menikmati kuliner kaki lima Jakarta, gulai tikungan (gultik), di kawasan Blok M. Momen ini diunggah oleh CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, melalui akun Instagram.
Tampak Founder sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, keringetan saat duduk di kursi plastik ditemani oleh CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dan Najwa Shihab.
Huang tampak mengenakan pakaian kasual kaos dan celana jeans hitam, di samping Najwa Shihab yang pakai kaos berlengan panjang hitam dan jeans abu-abu.
Profil Jensen Huang
Jensen Huang dikenal sebagai inovator di dunia teknologi, terutama dalam pengembangan graphics processing units (GPU) yang mendukung berbagai industri, termasuk game, kecerdasan buatan (AI), dan kendaraan otonom.
Sebagai seorang pengusaha dan insinyur Taiwan-Amerika, Huang mendirikan Nvidia pada tahun 1993 bersama Chris Malachowsky dan Curties Priem, dengan tujuan untuk menciptakan chip grafis 3D untuk PC.
Huang merupakan salah satu dari sedikit pendiri Silicon Valley yang masih menjabat sebagai CEO setelah tiga dekade. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan harga saham perusahaan telah mengangkatnya ke jajaran orang terkaya di dunia, menjadikannya sosok sentral dalam lanskap teknologi dan investasi global.
Kekayaan yang Meningkat
Kekayaan Jensen Huang mengalami lonjakan signifikan sejak 2019, seiring Nvidia menjadi pemimpin dalam teknologi grafis dan kecerdasan buatan. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan nilai perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi Huang sebagai salah satu tokoh terpenting di industri teknologi saat ini.
Dengan kehadiran Jensen Huang di Indonesia, diharapkan dapat mendorong inovasi dan perkembangan lebih lanjut dalam bidang kecerdasan buatan di tanah air.
Harga saham Nvidia juga telah melonjak. Perusahaan itu sekarang tercatat sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di dunia setelah Apple dan Microsoft, menurut CompaniesMarketcap.com.
Kekayaan bersih Jensen Huang terutama dikaitkan dengan kepemilikan saham Nvidia sekitar 4 persen. Ia memegang 934 juta saham Nvidia hingga Juni 2024.
Selain itu, total kompensasinya untuk tahun keuangan yang berakhir Januari 2024 adalah sebesar USD 34,2 juta, menurut pengajuan proksi perusahaan pada Mei 2024. Ia menerima USD 21,4 juta pada tahun keuangan 2023 dan USD 23,7 juta pada 2022.
Adapun gaji Jensen Huang tetap di bawah USD 1 juta atau sekitar Rp15,88 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.889). Namun, ia menerima saham yang lebih tinggi seiring kenaikan harga saham sekitar 200 persen.
Penghargaan saham tahunan Huang naik menjadi USD 26,7 juta, naik dari USD 19,7 juta pada tahun fiskal sebelumnya. Ia juga menerima USD 4 juta dalam kompensasi rencana insentif non-ekuitas. Hal ini seiring pendapatan perusahaan melampaui dari target. Ia juga terima USD 2,5 juta atau sekitar Rp39,7 miliar dari sumber lain yakni pengawal keamanan, layanan mobil dan pengemudi.
Berdasarkan data Forbes, total kekayaan Jensen Huang mencapai USD 127,6 miliar atau sekitar Rp2.027 triliun, turun USD 1,7 miliar atau 1,34 persen pada 13 November 2024. Kini ia berada di posisi ke-9 dari jajaran orang terkaya di dunia, versi Forbes.
Sedangkan berdasarkan data indeks Bloomberg, kekayaan Jensen Huang mencapai USD 128 miliar atau sekitar Rp2.033 triliun dan berada di posisi ke-11 dari total daftar orang terkaya di dunia.