Premium dan Solar masih jadi primadona masyarakat Indonesia
"Primadonanya masih Premium dan Solar. Karena mungkin masyarakat kita entah daya belinya masih rendah."
Kendati harga Pertamax dan Pertalite sudah mengalami penurunan, masyarakat nyatanya masih terpikat dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar.
Hal ini diungkapkan oleh supervisor SPBU Veteran dengan kode 34.12301, Wiratno di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
Wiratno mengungkapkan, selain lebih murah, Premium dan Solar mayoritas masih digilai oleh transportasi umum yang sekarang sudah semakin menjamur di wilayah Jakarta.
"Primadonanya masih Premium dan Solar. Karena mungkin masyarakat kita entah daya belinya masih rendah atau cari yang murah ya tapi mereka cari yang pas buat kantong mereka. Apalagi kebutuhan sedang mahal juga," ujarnya.
Namun demikian, kesadaran masyarakat untuk mengurangi pembelian Premium dan Solar kian meningkat. Apalagi, beberapa sepeda motor yang menggunakan mesin berteknologi baru sudah menganjurkan penggunanya membeli Bahan Bakar Khusus (BBK).
"Walau Premium dan Solar masih penjualan terbanyak, tapi Pertamax series penggunanya juga meningkat. Itu kesadaran mereka sudah bertambah dengan ngisi Pertamax series. Kalau dulu kan ya mohon maaf kadang Alphard saja isi premium," kata dia.
Selain itu, lanjut Wiratno, harga BBK sekarang seperti Pertamax, sudah tidak sekejam dahulu. Semua golongan kini sudah bisa membeli Pertamax.
"Kalau sekarang kan harga BBK enggak terlalu kejam kayak dulu ya. Kisarannya saja pertamax cuma Rp 7.350. Kalau dua taun lalu kan di atas Rp 10.000," pungkasnya.
Baca juga:
Tak mau takaran dicurangi, Pertamina bongkar cara kerja mesin SPBU
Pertama kali, Pertamina sewa Susi Air salurkan Solar ke perbatasan
Pertamina tak segan putus usaha SPBU curangi takaran
Penggunaan infrastruktur bersama bisa tekan harga gas
Protes regulasi, ratusan warga keroyok bos Pertamina di Padang
Cara konsumen tekan kecurangan SPBU: Awasi takaran dan minta struk
Pertamina akui kecolongan, kecurangan SPBU Rempoa gunakan modus baru