Presiden Jokowi Beberkan 3 Pekerjaan Rumah ASEAN Optimalkan Potensi Ekonomi Digital
Saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat masih besarnya kesenjangan digital diantara negara-negara ASEAN. Sebab itu untuk menanggulangi hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan 3 poin utama yang penting untuk didorong dalam pemanfaatan teknologi digital di ASEAN.
Potensi ekonomi digital Asia Tenggara atau ASEAN yang ditaksir mencapai USD200 miliar pada 2025. Hal ini baru dapat dipenuhi jika ASEAN mampu melakukan transformasi digital.
Namun, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat masih besarnya kesenjangan digital diantara negara-negara ASEAN. Sebab itu untuk menanggulangi hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan 3 poin utama yang penting untuk didorong dalam pemanfaatan teknologi digital di ASEAN.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Kenapa Huawei genjot kolaborasi untuk penguatan ekonomi digital? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
-
Bagaimana Web3 dapat membantu meningkatkan ekonomi digital? “Web3 dapat meningkatkan ekonomi digital dengan cara menawarkan biaya yang lebih rendah, keamanan, dan pengalaman yang unik serta berbeda,”ujar Fajrin.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.
"Setidaknya ada tiga hal yang harus kita dorong. Pertama, memastikan revolusi digital yang inklusif, revolusi digital yang inklusif membutuhkan 3A (Access, Affordability, dan Ability)," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di ASEAN Business and Investment Summit 2020 secara virtual, Jumat (13/11).
Dia menjelaskan tiga hal tersebut terus diupayakan agar demokratisasi akses digital dapat berjalan. Presiden Jokowi juga mengatakan penyiapan infrastruktur digital yang memadai dan merata di seluruh kawasan juga harus menjadi agenda utama, bukan saja untuk masyarakat di perkotaan, namun juga ke desa-desa.
"Dengan harga yang terjangkau dan disertai dengan peningkatan digital literacy melalui upskilling dan reskilling dari sumber daya manusianya," kata Presiden Jokowi.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga berharap ASEAN harus menjadi pemain besar dalam ekonomi berbasis digital. Ekonomi digital harus menjadi kekuatan ekonomi ASEAN dan tidak boleh sekadar menjadi pasar tetapi harus menjadi pemain besar.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga berharap ekonomi digital harus membantu UMKM kawasan ASEAN untuk masuk dalam rantai pasok global. UMKM, kata Presiden Jokowi, adalah tulang punggung ekonomi ASEAN karena UMKM mewakili 89-99 persen dari seluruh perusahaan di ASEAN.
"Saya yakin percepatan transformasi digital UMKM akan mendorong bangkitnya roda perekonomian kawasan. Pemerintah masing-masing negara ASEAN harus punya andil yang lebih besar dalam mendorong transformasi digital. Ini penting untuk menjadikan ASEAN menjadi kawasan yang digital friendly," ungkap Presiden Jokowi.
Selanjutnya
Presiden Jokowi pun merinci saat ini Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjanjikan. Terlihat dengan kepemilikan startup sebanyak 2.993 pada 2019, kelima terbesar di dunia.
Indonesia juga, kata Presiden Jokowi, memiliki satu decacorn dan empat unicorn. Sejak 2018, Indonesia juga telah mengembangkan peta jalan 'Making Indonesia 4.0'.
"Kami membangun industri manufaktur dan pengembangan pusat-pusat inovasi. Kami memberikan insentif berupa super tax deduction bagi industri yang berinvestasi di research dan development," kata Presiden Jokowi.
Selanjutnya ASEAN, kata Presiden Jokowi, harus memperkuat sinergi untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif di kawasan. Dia meminta seluruh pihak harus bekerja sama untuk mengeliminasi hambatan perdagangan digital.
Yaitu dengan membangun kepastian hukum, penyederhanaan prosedur dan sistem perizinan, membangun regulasi sinergi perdagangan digital, e-commerce, dan konektivitas digital serta memperkuat kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP) untuk memperkuat konektivitas digital.
"Sinergi ini harus bersifat inklusif, tidak ada satupun yang boleh tertinggal. Itulah prasyarat jika kita ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai pemenang dalam era transformasi digital ini. No one is left behind," kata Presiden Jokowi.
(mdk/bim)