Presiden Jokowi Ingin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,6 Persen di 2020
Selain itu, asumsi dasar soal inflasi, rencananya akan ditetapkan di kisaran 2-4 persen dan suku bunga kisaran 5-5,3 persen. Sementara untuk nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS atau USD akan berada di kisaran 14.000.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Bogor. Agenda utamanya adalah pembahasan anggaran dan fokus kerja di 2020.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai rapat mengatakan, ada beberapa target yang akan ditetapkan untuk 2020, terutama dalam hal makro ekonomi. Seperti salah satunya soal target pertumbuhan ekonomi.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Dalam rapat tersebut, Sri Mulyani mengatakan target pertumbuhan ekonomi yang akan disasar adalah kisaran 5,3 - 5,6 persen.
"Untuk awal ini kita berasumsi pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,3 - 5,6 persen, namun Presiden berharap kita bisa pacu sampai 5,6 persen," kata Sri Mulyani di Istana Bogor, Selasa (23/4).
Selain itu, asumsi dasar soal inflasi, rencananya akan ditetapkan di kisaran 2-4 persen dan suku bunga kisaran 5-5,3 persen. Sementara untuk nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS atau USD akan berada di kisaran 14.000.
Mengenai harga minyak dunia, dalam rapat tersebut asumsi awal untuk 2020 yaitu USD 60-70 per barel. "Kalau dari sisi pertumbuhan komposisi agregrat demand tentu masih akan tetap konsumsi ada di sekitar 5,2 persen," tambah Sri Mulyani.
Kemudian dalam hal investasi, pada 2020 diharapkan tumbuh mendekati pertumbuhan ekonomi (5,6 persen). Meski begitu Presiden Jokowi berharap bisa mendekati 7,5 persen. Untuk pertumbuhan ekspor diperkirakan tetap memiliki momentum tumbuh di sekitar 7 persen dengan impor tetap terjaga di 6 persen.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)