Presiden Jokowi Klaim Insentif Pemerintah Berdampak Positif ke Pelaku Usaha
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia menggunakan momentum krisis akibat pandemi Covid-19 untuk melakukan reformasi struktural.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kebijakan ekonomi Indonesia di masa pandemi akan berdampak positif dan memberikan insentif bagi pengusaha dan pelaku bisnis.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya di acara APEC CEO Dialogues 2020 yang diselenggarakan secara virtual, sebagaimana diunggah melalui video Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (19/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Saya yakin para pengusaha serta pelaku bisnis domestik dan internasional akan merasakan efek positif dari berbagai potensi dan insentif dari kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Indonesia di masa pandemi," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia menggunakan momentum krisis akibat pandemi Covid-19 untuk melakukan reformasi struktural.
"Secara extraordinary, kami membenahi regulasi yang ada, membenahi birokrasi yang ada. Agar dapat bergerak cepat melalui masa-masa yang sulit, sehingga siap membuka pintu seluas-luasnya bagi bussinessman dan bagi investor dengan cara-cara baru," ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengesahkan UU Omnibus Law Cipta Kerja sebagai upaya penyederhanaan regulasi secara besar-besaran dari 79 undang-undang menjadi satu undang-undang.
Presiden Jokowi mengundang para CEO dan pengusaha di kawasan Asia Pasifik untuk memanfaatkan peluang dari UU Omnibus Law yang baru saja disahkan.
Baca juga:
Sri Mulyani: Realisasi Anggaran PEN 55,5 Persen dari Total Pagu Rp695,2 Triliun
Kadin Apresiasi Langkah Pemerintah Tangani Kontraksi Ekonomi Akibat Pandemi
Sri Mulyani Sebut Ketersediaan Data Penting untuk Penyusunan Kebijakan
Per 11 November, Penyerapan Anggaran PEN Baru Rp386 Triliun dari Total Rp695 Triliun
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Terus Berupaya Bangkitkan Sektor UMKM
Pemerintah Butuh Masyarakat Berbelanja Bantu Percepat RI Lepas Jerat Resesi Ekonomi