Presiden Jokowi Perintahkan Polisi Ikut Jaga Iklim Investasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, investasi akan jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Pada 2022 mendatang, pemerintah target meraup investasi Rp 1.200 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 900 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, investasi akan jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional ke depan. Pada 2022 mendatang, pemerintah target meraup investasi Rp 1.200 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 900 triliun. Guna memuluskan tujuan itu, Presiden Jokowi meminta Kepolisian RI (Polri) untuk ikut menjaga iklim investasi, baik yang berada di pusat hingga ke daerah-daerah.
"Saya hanya ingin titip kepada jajaran Polri dari pusat sampai ke daerah, kawal dan jaga betul yang namanya investasi," ujar Presiden Jokowi dalam sesi pengarahan kepada Kepala Satuan Wilayah 2021 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang menjadi fokus pembahasan dalam rapat khusus Presiden Jokowi? Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Dibanding belanja pemerintah atau APBN, investasi disebutnya jadi penopang utama penggerak ekonomi. Secara porsi, investasi memiliki peran kepada pertumbuhan ekonomi hingga 85 persen.
"Supaya tahu, APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 18-15 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru, artinya apa, 85 persen (adalah investasi)," terang Presiden Jokowi.
"Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi, agar setiap investasi tuh betul-betul direalisasikan. Karena kunci penggerak ekonomi ada di situ," tegasnya.
Copot Kapolda Tak Bisa Jaga Investasi
Presiden Jokowi pun mengapresiasi realisasi investasi pada 2021 ini yang sudah tidak Jawa sentris lagi. Sebab, 51,7 persen investasi kini sudah menyasar luar Pulau Jawa.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi pun meminta Polri dan Polda menjaga catatan bagus ini. Tak tanggung-tanggung, dia mengancam akan memberhentikan pimpinan polisi yang abai akan tanggung jawab ini.
"Jaga, sekali lagi, jaga yang namanya investasi. Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses maupun investasi yang baru datang, jaga. Saya sudah titip juga ke Kapolri," ucapnya.
"Kapolda yang tidak bisa menjaga sama, diperingatkan, kalau memang sulit tidak bisa mengawal, tidak bisa menyelesaikan, yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, ya maaf. Saya memang tidak bisa ngomong keras, tapi udah, tidak bisa dia, ganti," serunya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com