Presiden Jokowi terbang ke Semarang resmikan proyek sejuta rumah
Jokowi bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 11.00 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Semarang Jawa Tengah usai menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2015 di Hotel Bidakara, Jakarta. Jokowi ke Semarang untuk mencanangkan Program Sejuta Rumah pada delapan provinsi di Indonesia.
Seperti dilansir Antara, Presiden Jokowi bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 11.00 WIB menumpang Pesawat Kepresidenan RI.
-
Bagaimana kondisi rumah masa kecil Presiden Jokowi saat ini? Rumah itu benar-benar terjaga keasliannya. Tak bisa dipungkiri beberapa bagian kayu sudah tampak keropos dan mengalami sedikit renovasi. Namun hal itu tak menghilangkan kesan klasik dari bangunan tersebut.
-
Apa yang membuat rumah masa kecil Presiden Jokowi spesial? Bangunan joglo yang ditempati menjadi spesial karena sejarah yang terukir di sana.
-
Siapa pemilik asli rumah masa kecil Presiden Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
-
Dimana letak rumah masa kecil Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo menghabiskan masa kecilnya di beberapa rumah yang ia tempati bersama keluarganya. Salah satunya rumah masa kecilnya yang berada di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
-
Mengapa Jokowi meminta Kementerian PU untuk membangun rumah warga? Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk segera membangun kembali rumah warga setelah tempat relokasi disiapkan pemerintah daerah.
-
Kapan terakhir kali Presiden Jokowi mengunjungi rumah masa kecilnya? “Kemarin terakhir kali Pak Jokowi ke sini pada Agustus 2023. Waktu itu di sini ada penanaman pohon kepala,” kata Pak Mulyono.
Tampak hadir di Lanud Halim Perdana Kusumah sejumlah menteri antara lain Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menkes Nila Moeloek.
Sebelumnya Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Djoko Mursito menyebutkan pencanangan di Jateng itu akan diikuti oleh gubernur delapan provinsi secara serentak. Djoko mengatakan realisasi Program Satu Juta Rumah terdiri dari 603.516 unit rumah MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan 396.484 unit rumah untuk Non MBR.
Dari total jumlah MBR, tahap I dibangun sebanyak 331.693 unit, tahap II dibangun 98.020 unit dan tahap III dibangun 173.803 unit.
"Untuk program satu juta rumah, pada tahap I saat ini sedang dibangun 22.810 unit. Pada saat pencanangan tanggal 29 April ini akan dilakukan ground breaking sebanyak 103.135 unit rumah. Sisanya setelah pencanangan akan dibangun 205.748 unit," ungkap Djoko dilansir dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pencanangan akan dipusatkan di kawasan industri di Ungaran, Kabupaten Semarang. Momentum pencanangan akan dirangkai dengan Hari Buruh Nasional 2015. Kegiatan ini dilaksanakan serempak di 8 (delapan) provinsi oleh Gubernur didampingi Bupati/Walikota yang lokasinya terpilih mewakili pembangunan perumahan di wilayahnya.
Kegiatan saat pencanangan yaitu pelaksanaan groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan 2 (dua) Tower Rumah Susun Sewa untuk pekerja/buruh di Kabupaten Semarang dengan kapasitas 184 unit rusun. Serta pelaksanaan launching kebijakan pembiayaan perumahan.
Kebijakan pembiayaan perumahan tersebut dalam bentuk Penurunan suku bunga KPR-FLPP dari 7,25 persen menjadi 5 persen dengan masa kredit sampai dengan 20 tahun bagi MBR, Pemberian Bantuan Uang Muka sebesar Rp 4 juta kepada MBR yang akan membeli rumah pertamanya melalui KPR-FLPP, Penurunan pembayaran uang muka oleh MBR kepada Bank Pelaksana dari 5 persen menjadi 1 persen untuk KPR FLPP Rumah Susun serta Penyerahan secara simbolik Surat Persetujuan Kredit kepada MBR oleh Bank BTN.
Pada kegiatan ini juga akan dilaksanakan beberapa MoU. Yaitu, Penandatanganan MOU antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Percepatan Penyediaan Rumah Umum Bagi PNS di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Daerah. Serta, Penandatanganan MOU antara BPJS-T dengan Gubernur Jawa Tengah tentang pembangun rumah susun sewa oleh BPJS-T untuk pekerja/buruh di Jawa Tengah.
Menurut Djoko Mursito, potensial pembiayaan Program Satu Juta Rumah terdiri dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 8,1 triliun, BPJS Ketenagakerjaan Rp 48,5 triliun, Bapeprtarum – PNS Rp 3,1 triliun, PT Taspen Rp 2 triliun, Perum Perumnas Rp 1 triliun dan FLPP Rp 5,1 triliun. Kebutuhan pembiayaan tersebut telah memperhitungkan penurunan suku bunga KPR FLPP dari 7,25 persen menjadi 5 persen, dan penurunan uang muka menjadi 1 persen.
Baca juga:
Jalan terjal Pemerintahan Jokowi wujudkan sejuta rumah buat rakyat
Ini syarat dan proses beli rumah murah dari program pemerintah
Dibangun di 18 provinsi, cicilan rumah murah mulai Rp 700.000
Menagih janji sejuta rumah murah untuk rakyat
May day, pemerintah groundbreaking 10 ribu rumah susun untuk buruh