Presiden minta pembangunan kereta Bandara Solo selesai 2018
"Pembebasan tanah cuma sedikit, karena lahan yang akan dilalui sebagian besar sudah ada, yang lainnya mepet dengan jalan tol. Jadi kan nggak perlu Perpres, masa sedikit-sedikit pakai Perpres," katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pembangunan proyek Kereta Api (KA) Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Sabtu (8/4) pagi. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine kereta api dan peletakan batu pertama di sisi barat bandara.
Dalam sambutannya presiden mengatakan Indonesia saat ini sedang berkejaran dengan negara lain di segala bidang. Baik di bidang industri, investasi, perdagangan dan lainnya. Untuk menang, kata mantan Wali Kota Solo itu, harus ada daya saing. Negara yang berdaya saing tinggi akan menang.
"Kita harus memenangkan kompetisi, dengan cara miliki daya saing yang tinggi. Semua hal yang berkaitan dengan transportasi, semua harus efisien. Makanya kita bangun kereta bandara ini, tujuannya agar semua efisien," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, hampir di semua negara maju mempunyai moda transportasi yang maju pula, seperti kereta bandara. Sehingga saat penumpang turun dari bandara, sudah ada kereta kemanapun. Sambungan antar moda, kata dia, akan membuat efisiensi dan pelayanan pada masyarakat.
"Nantinya saat kita turun dari pesawat, sudah ada pilihan, naik taksi, bus, LRT ada, kereta juga ada. Pilihan diberikan agar efisien, agar punya daya saing," tandasnya.
Jokowi menambahkan, Bandara Adi Soemarmo nantinya akan mejadi airport yang besar. Kapasitas terminal akan ditingkatkan dua kali lipat dari 13 ribu jadi menjadi 26 ribu penumpang. Sedangkan landas pacu atau runway akan diperpanjang dari 2.600 menjadi 3 ribu meter.
"Saya beri waktu 2 tahun. Runway kereta dan terminal harus selesai sebelum 2018. Jangan mundur mundur lagi, saya tidak mau. Pembebasan tanah mudah saja, masyarakat pasti membantu kalau untuk kepentingan umum. Ini tugas bupati, wali kota dan gubernur," tegasnya.
Presiden menekankan, pembangunan KA bandara, jalur KA dan gerbong kereta serta perpanjangan runway harus dikerjakan secara cepat. Pembebasan lahan menjadi tanggung jawab bupati dan wali kota serta gubernur.
"Pembebasan tanah cuma sedikit, karena lahan yang akan dilalui sebagian besar sudah ada, yang lainnya mepet dengan jalan tol. Jadi kan nggak perlu Perpres, masa sedikit-sedikit pakai Perpres," katanya.
"Semua harus kerja cepat karena negara sekitar kita sudah meninggalkan kita. Singapura, Malaysia, Vietnam sudah meninggalkan kita. Harus kerja cepat. Kereta bandara, jalur kereta, gerbong yang akan dipakai, perluasan terminal dan perpanjangan runway harus selesai bersamaan, sebelum 2018," tandasnya.
Jokowi berharap semua moda transportasi nanti akan tersambungkan. "Kereta nanti bisa masuk Solo, masuk ke Madiun dan Yogyakarta. Semua ini dibangun demi pelayanan kepada masyarakat, demi majunya pariwisata. Semuanya sambung menyambung dan menjadi efisien," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyoroti buruknya infrastruktur menuju Bandara Adi Sormarmo. Untuk itu Ia minta kepada pemerintah daerah Boyolali dan Pemprov Jawa Tengah untuk memperbaikinya.
"Jalan harus dibesarkan. Masak jalan menuju bandara jelek seperti itu. Ini tanggung jawab Gubernur dan bupati," pungkas Jokowi.