Produk Ikan Pindang Karawang Ditarget Bisa Tembus Pasar Arab Saudi
Perlu diketahui, pemindangan ikan merupakan teknis pengawetan ikan dengan cara merebus ikan kemudian diberi garam. Proses tersebut berlangsung untuk mengurangi kadar air hingga batas tertentu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berharap produk ikan hasil pemindangan di Karawang, Jawa Barat, dapat memenuhi standar ekspor. Jika ini tercapai, KKP optimis produksi tersebut dapat diekspor ke Arab Saudi.
"Mudah-mudahan (bisa ekspor), kebetulan akses di Arab Saudi kami juga sudah bagus," ujar Direktur Logistik, Berny A Subki, di Cicinde Utara, Karawang, dikutip pada Sabtu (17/12).
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
Perlu diketahui, pemindangan ikan merupakan teknis pengawetan ikan dengan cara merebus ikan kemudian diberi garam. Proses tersebut berlangsung untuk mengurangi kadar air hingga batas tertentu.
Berny mengatakan, produk ikan-ikan di Karawang yang kemudian diolah dengan proses pemindangan perlu diberikan perhatian serius dan berkelanjutan. Sebab, terdapat 926 pemindang yang terdiri dari 42 kelompok, di Cicinde.
Selain itu, total produksi ikan pindang di daerah tersebut mencapai 565 ton per bulan, dan dipasarkan ke Karawang dan Subang. Tingginya produksi ikan pindang juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja
"Dari ikan pindang saja serapan tenaga kerjanya 1.800-3.000 orang," ujar Berny.
Pertahankan Mutu
Dia kembali meminta agar pelaku usaha ikan pindang tetap mempertahankan mutu di sepanjang rantai pasok hingga akhirnya dapat menembus pasar ekspor.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi yang turut hadir kunjungan kerja KKP, mengaku telah mengidentifikasi persoalan pemindangan di Cicinde Utara.
Dimulai dengan air pembuangan pemindangan ikan, dia akan koordinasikan dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar segera dibuatkan satu tempat pembuangan limbah menggunakan sistem pipa ke rumah-rumah.
Poin berikutnya terkait mobil pengangkut ikan yang sudah rusak. Terakhir, penguatan dari sisi literasi keuangan. "Ini problem permodalan," urai Dedy.
(mdk/idr)