Produksi gas bumi lampaui 104,6 persen di kuartal I-2016
Besaran produksi tersebut melebihi Work Program and Budget (WP&B) 2016 yang hanya 7.825 MMSCFD.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat positif produksi rata-rata harian gas bumi sampai saat ini sebesar 8.115 juta metrik ton per hari (MMSCFD). Besaran produksi tersebut melebihi Work Program and Budget (WP&B) 2016 yang hanya 7.825 MMSCFD.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, pencapaian ini menjadi sinyal positif industri migas nasional di Triwulan I-2016.
-
Apa peran gas bumi di era transisi energi? Sektor hilir migas memiliki peranan penting di era transisi ekonomi, salah satunya yang terkait dengan pengoptimalan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Kapan dugaan mark up harga pengadaan gas air mata terjadi? Terkait dengan paper projectil launcher tahun 2022 dan tahun 2023, dugaan indikasi Mark up (penggelembungan harga) ini mencapai sekitar Rp26 miliar," ujar Agus melalui keterangannya.
"Sampai dengan 5 April 2016 capaian produksi cukup baik mencapai 8.115 MMSCFD. Produksi minyak dan gas sangat positif di Triwulan pertama 2016," ujar Wirat di Jakarta, Jumat (8/4).
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, produksi gas bumi pada Januari 2016 hanya mencapai 8.210 MMSCFD. Kemudian, produksinya naik pada Februari 2016 menjadi 8.153 MMSCFD dan Maret 2016 sebesar 8.290 MMSCFD.
"Dengan demikian kuartal pertama 2016, produksi gas bumi 8.219 MMSCFD, atau telah melebih target sebesar 104,9 persen," kata dia.
Selain melebihi target, produksi gas bumi tersebut juga mencatatkan hasil lebih baik ketimbang tahun lalu yang hanya mencapai 8.078 MMSCFD. Untuk itu, lanjut Wirat, dia berharap agar lifing migas tetap terjaga sampai di akhir tahun ini. Meskipun tren harga minyak mentah belum menunjukkan tanda perbaikan, produksi migas nasional tetap digenjot.
"Ini informasi saja bulan April masih terjaga. Meskipun harga minyak dunia sempat turun kemarin SKK Migas, semangatnya terus, koordinasi berjalan dengan baik," pungkas dia.
Baca juga:
Gas elpiji sering langka jadi alasan pakai gas bumi
PGN tambah 110.000 sambungan gas rumah tangga tanpa APBN
Dalam 5 tahun, Pertamina bakal aliri gas bumi ke 89.383 pelanggan
Puluhan tahun restoran di Plaza Festival masak pakai gas bumi
Revisi Permen 37, ESDM ingin swasta berperan wujudkan ketahanan gas
Pertamina akui punya rantai bisnis gas terintegrasi