Produsen pesawat China berminat investasi di Bandara Kertajati
Comac menjajaki kemungkinan membuka pusat maintenance, repair, and overhaul (MRO).
Commercial Aircraft Corporation of China atau Comac berminat investasi di kawasan aerocity Bandara Internasional Kertajati, Kabupaten Majalengka. Produsen pesawat Negeri Tirai Bambu tersebut menjajaki kemungkinan membuka pusat maintenance, repair, and overhaul (MRO) di bandara tersebut,"
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, seperti diberitakan Antara, di Bandung, Minggu (20/3).
-
Dimana Bandara Kertajati berada? Bandara Kertajati siap beroperasi penuh 29 Oktober mendatang. Mulai 29 Oktober mendatang seluruh penerbangan domestik dan internasional di Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka secara penuh.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Mengapa penerbangan di Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati? Nantinya dimulai bulan Oktober akan operasi penuh, artinya dari Bandara Husein Sastranegara akan digeser ke Kertajati utamanya untuk yang pesawat jet," kata Presiden Joko Widodo, saat menijau kesiapan Bandara Kertajati, mengutip Liputan6
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Apa saja rute penerbangan terbaru di Bandara Kertajati? Dilansir dari Instagram Kertajati Airport, bandara tersebut membuka sejumlah rute penerbangan seperti: Kualanamu Medan, Palembang, Padang, Pekanbaru, Kepri dan Denpasar Bali. Selain itu terdapat juga rute penerbangan Batam, Lombok, Ujung padang, Kuala lumpur Malaysia, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak.
"Pihak COMAC ingin diakomodir lahan, di mana untuk tahap I butuh 43 hektar karena akan diarahkan bisa merawat 200 pesawat," katanya.
Berdasarkan pemaparan perusahaan, kata Iwa, kebutuhan lahan awalnya seluas 13 hektar. Namun, bisa bertambah menjadi 43 hektare dan disesuaikan dengan kebutuhan layanan COMAC.
"Pihak COMAC sudah memiliki hitungan di Kertajati dan mereka membidik industri MRO di sana karena dianggap dari segi geografis Bandara Kertajati lebih strategis bagi kawasan Asia Tenggara dan Asia," ujarnya.
"Provinsi Jabar dianggap potensial padahal awalnya basis MRO direncanakan di Singapura dan Australia."
Dia mengaku investor China tersebut belum mengungkapkan besaran dana yang akan digelontokan.
"Tapi dengan kebutuhan lahan tahap pertama dan jumlah pesawat yang bisa dilayani, saya memprediksi nilai investasi akan sangat besar. Bisa triliunan rupiah."
(mdk/yud)