Prokes Mulai Longgar, ini Dampak Berbahayanya Jika Terjadi Gelombang Ketiga Covid-19
Indonesia baru saja berhasil menangani pandemi Covid-19 varian delta yang disebut-sebut sebagai gelombang kedua penyebaran virus asal Wuhan, China. Berbagai pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun telah dilakukan pemerintah secara berkala di seluruh wilayah.
Indonesia baru saja berhasil menangani pandemi Covid-19 varian delta yang disebut-sebut sebagai gelombang kedua penyebaran virus asal Wuhan, China. Berbagai pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun telah dilakukan pemerintah secara berkala di seluruh wilayah.
Hal ini pun berdampak pada mobilitas masyarakat yang kembali aktif beraktivitas di luar rumah. Sejumlah tempat perbelanjaan, ritel hingga kafe sudah mulai banyak dikunjungi masyarakat di Jakarta.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Sayangnya pantauan merdeka.com, pelonggaran aktivitas ini tidak dibarengi penerapan protokol kesehatan yang baik. Bahkan cenderung abai dengan melepas masker saat di tempat keramaian dan tidak digunakannya aplikasi PeduliLindungi yang menjadi salah satu syarat dibukanya kembali tempat usaha.
Akibatnya tentu resiko terjadinya gelombang ketiga bisa muncul, mengancam proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Imbasnya, melemahnya belanja konsumsi masyarakat bisa kembali terjadi seperti pada periode Juli-Agustus lalu.
"Efek dari gelombang ketiga ini bisa menahan laju pemulihan ekonomi, dampaknya bisa kembali macet belanja masyarakat seperti peride Juli-Agustus" kata Direktur Celios, Bhima Yudhistira di Jakarta, Sabtu (23/10).
Dari sisi konsumsi, Bhima menilai masyarakat kelas menengah kemungkinan akan kembali menahan diri untuk konsumsi. Mereka akan kembali menyimpan dananya dan menabung lebih banyak.
"Untuk konsumen pengeluaran 20 persen teratas mungkin tinggal tahan belanja dan menabung lebih banyak," kata dia.
Sebaliknya, bagi kelompok masyarakat bawah, akan kembali terpuruk. Ancaman terjadinya lonjakan kasus mengartikan kelompok rentan harus bersiap-siap dengan resiko peningkatan pengangguran.
"Tapi bagi 40 persen kelompok terbawah harus bersiap siap karena lonjakan pengangguran dan orang miskin pasti terjadi," kata dia.
Adanya gelombang ketiga juga akan membuat pemerintah kembali membatasi pergerakan masyarakat. Sehingga perekonomian akan kembali melambat. Dari sisi pelaku usaha ancaman ini juga menimbulkan ketidakpastian. Pengusaha akan lelah karena kebijakan pemerintah harus buka-tutup tempat usaha.
"Pelaku usaha juga sudah capek ya ada buka tutup terus terusan. Ini buat ketidakpastian tinggi, misalnya mau pesan bahan baku lebih banyak tapi prediksi ada gelombang ketiga jadi di cancel rencana menaikan produksinya," kata dia.
Begitu juga dengan kondisi di sektor usaha ritel yang ikut terdampak. "Ada juga kasus dimana pengusaha retail siap siap rekrut pegawai baru jadi tertunda lagi," sambung dia.
Kemenkes Sebut Gelombang Ketiga Covid-19 Keniscayaan, Ini 4 Penyebabnya
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan gelombang ketiga Covid-19 merupakan sebuah keniscayaan. Prediksi sejumlah epidemiologi, gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia akan terjadi sejak Desember 2020 hingga Januari 2021.
Menurut Nadia, ada empat hal yang bisa memicu gelombang ketiga Covid-19. Pertama, pola penyebaran Covid-19 yang bersifat fluktuatif tergantung pergerakan masyarakat.
"Salah satu publikasi ilmiah mengatakan pola penyakit Covid-19 ini akan menimbulkan beberapa gelombang. Jadi dia tidak akan cukup dengan satu puncak gelombang, kemudian turun," kata Nadia dalam dialog vaksin untuk semua umur disiarkan melalui YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (21/10).
Hal kedua yang bisa menimbulkan gelombang ketiga Covid-19 adalah vaksinasi. Menurut Nadia, sejumlah negara di dunia dengan cakupan vaksinasi tinggi saja masih menghadapi gelombang ketiga Covid-19, seperti Inggris, Amerika, hingga Israel.
Sementara Indonesia, data hari ini pukul 18.00 WIB, vaksinasi dosis satu mencapai 53,26 persen dan dosis kedua atau lengkap baru 31,50 persen.
Penyebab ketiga ialah varian Delta yang masih mendominasi di Indonesia. Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehaan 16 Oktober 2021, total kasus Delta di Indonesia mencapai 4.025, kasus Alpha 68, dan kasus Beta 22.
"Kita tahu varian Delta ini adalah varian yang merupakan sangat ganas dan sifatnya sangat infeksius. Jadi dia akan cepat menyebar dan menunggu kapan kita lengah sehingga dia menimbulkan penyebaran yang luas di masyarakat yang berakibat pada peningkatan kasus," ujar dia.
Pemicu keempat adalah mobilitas penduduk menjelang akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021. Nadia mencatat, ada banyak perayaan keagamaan menjelang akhir tahun 2020 yang bisa meningkatkan mobilitas masyarakat, ditambah perayaan tahun baru 2021.
"Nah potensi empat hal ini yang menyebabkan keniscayaan akan gelombang ketiga itu pasti terjadi," kata dia.
Pemerintah, lanjut Nadia, terus mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Penurunan kasus yang terjadi saat ini bukan berarti Indonesia sudah memenangkan peperangan melawan Covid-19.
"Kita harus tetap waspada sambil menunggu vaksinasi pada seluruh sasaran 208 juta itu juga mendapatkan vaksinasi lengkap dosis 1, dosis 2. Pada kondisi itulah baru kita akan betul-betul full relaksasi, tetapi tetap waspada," tandasnya.
(mdk/bim)