Proyek kereta terhambat pembebasan lahan dekat makam Mbah Priok
Utamanya terkait harga lahan warga yang semula Rp 10 miliar naik drastis menjadi Rp 25 miliar.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyatakan, molornya pembangunan proyek jalur kereta api menuju dermaga Tanjung Priok disebabkan karena terhambat pembebasan lahan warga di sekitar makam Mbah Priok. Padahal, proyek ini sudah dicanangkan sejak 10 tahun lalu.
Pada APBN 2014 disepakati anggaran untuk proyek ini sebesar Rp 52,3 miliar dan dana pembebasan lahan Rp 10 miliar. Namun sampai saat ini masih terjadi tarik ulur harga lahan.
-
Di mana banjir merendam rel kereta? "Mohon maaf atas keterlambatan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada Sabtu (6/7) sore ini imbas jalur KA yang terendam banjir di KM 17+2/5 antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji," seperti dilihat di instagram story akun resmi instagram @commuterline Sabtu (6/7).
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut ketika mengaku terserempet oleh mobil? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
-
Kenapa Jembatan Kereta Api Rancagoong bikin merinding? Bukan karena tempat tersebut angker, namun karena sempitnya jembatan dan tidak adanya pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan.Ketinggian jembatan juga mencapai puluhan meter, sehingga para pengguna roda dua yang melintasi jembatan wajib berhati-hati.
Dirjen Perkeretapian, Hermanto Dwiatmoko menyebutkan, hingga saat ini baru 27 KK dengan panjang 4554 m2 yang sudah dibebaskan. Lahan yang belum dibebaskan sepanjang 1.597 m2 dengan jumlah 9 KK.
"Ini ada permasalahan lorong 21, 22 dan 23 masih harus pembebasan lahan, sehingga pembangunan rel tidak bisa dilaksanakan," katanya di Kantornya, Jakarta, Kamis (12/6).
Soal tarik ulur harga lahan, Hermanto menceritakan, awal kesepakatan di 2013, anggaran untuk pembebasan lahan sebanyak 9 KK sebesar Rp 10 miliar. Ternyata, seiring waktu berjalan harga berubah dan pemerintah harus menyediakan Rp 25 miliar.
Untuk memenuhi dana sebesar Rp 25 miliar, Hermanto mengaku akan mengambil dari pos anggaran konstruksi sebesar Rp 52,3 miliar. Namun, pengambilan anggaran sebesar Rp 15 miliar dari dana konstruksi harus melalui pengesahan APBN-P 2014 yang masih digodok di DPR.
"Kemungkinan mendapatkan waktu sekitar 3 bulan pembebasan lahan. Sebagian dibangun untuk kontainer dilaksanakan 2015," jelasnya.
Selain persoalan itu, pihaknya juga mendapatkan informasi yang menyebutkan bahwa jalur kereta api akan digunakan jalan tol oleh Kementerian PU. Pihaknya pernah berkirim surat ke Dirjen Bina Marga tapi sampai saat ini belum ada jawaban.
"Jadi semula itu di tahun 2013, pembangunan bisa dilaksanakan lebih awal. Tapi sekarang belum apa,-apa, kalau disuruh cepat bisa cepat tapi 2016," katanya.
(mdk/noe)