Bakal melantai di bursa saham, PT DFI incar laba Rp 1,8 miliar di 2018
Pada tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan atau revenue sebesar Rp 187 miliar. Adapun perolehan pendapatan itu meningkat 29 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 145 miliar.
PT Dewata Freight International (DFI) mengincar laba bersih sebesar Rp 1,8 miliar pada tahun ini. Perolehan laba ini akan disokong dari bisnis logistik.
"Penopang laba tahun ini dari logistik. Kita juga cukup tinggi masih 90 persen dari total revenue," ucap Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan DFI, Nur Hasanah di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/10/2018).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Pada tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan atau revenue sebesar Rp 187 miliar. Adapun perolehan pendapatan itu meningkat 29 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 145 miliar.
Nur mengungkapkan, pendapatan tahun ini berasal dari dua proyek Engineering Procurement Construction (EPC) perusahaan. Kedua proyek EPC itu berlokasi di Jailolo, Halmahera Barat dan Bacan, Halmahera Selatan.
"Selain itu kita tahun ini ada mengerjakan proyek (EPC) di Jailolo dan Bacan itu sebagai cukup menopang 10 persen dari total revenue tahun ini, nilai proyek sekitar Rp 10 miliar," ujarnya.
Sebagai informasi saja, sampai dengan April 2018 DFI mencatat pendapatan senilai Rp 58,872 juta, naik sebesar 57,45 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 21.481 juta.
Saat ini, perusahaan berencana akan melepas 300 juta saham ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.
"Penawaran umum perdana saham ini merupakan komitmen manajemen untuk mengembangkan usaha untuk lebih tumbuh dan berkesinambungan, akuntabel, profesional, serta mengikuti ketentuan good corporate government. Sehingga semuanya dapat meningkatkan bisnis Perseroan," tutur Direktur Utama DFI, Bimada.
IPO PT Dewata Freight International (DFI) akan digelar pada 2-5 November 2018. Jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik tersebut sebesar 26,79 persen dari modal disetor dan ditempatkan DFI setelah IPO. Penawaran awal dimulai pada 22-24 Oktober 2018.
Bimada mengatakan, harga IPO ditetapkan antara Rp 120 - Rp 165 per saham. Dari IPO ini, perusahaan logistik yang terintegrasi tersebut akan memperoleh tambahan modal antara Rp 36 miliar hingga Rp 49,5 miliar.
Sebesar Rp 16 miliar dana IPO, kata Bimada, akan digunakan oleh DFI untuk penyertaan modal kepada anak usaha, yaitu PT Dewata Makmur Bersama. "Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan," ujarnya.
Saham DFI bernominal Rp 100 per unit itu akan dicatatkan dan diperdagangkan di BEI pada 9 November 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan pernyataan efektif untuk DFI ini pada 31 Oktober 2018. Dalam IPO ini, Perseroan yang didirikan pada tahun 1994 itu menunjuk PT Erdikha Elit Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi saham.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BSDE catatkan penjualan kuartal III Rp 5,4 T, sektor apartemen tumbuh 199 persen
Tiga Pilar Sejahtera segera lakukan restrukturisasi bisnis
Reliance Sekuritas: Kami tidak ada kaitan dengan kasus penipuan investasi Larasati
PT Sariwangi diputus pailit, Unilever pastikan produk SariWangi tetap diproduksi
Bursa Berjangka Jakarta masih perkasa hingga 2019 meski Rupiah tertekan