Punya potensi bisnis, Kadin sayangkan biogas sepi peminat
"Implementasi biogas sebagai efisiensi energi dan peluang bisnis berkelanjutan masih perlu ditingkatkan."
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyayangkan pengembangan biogas di Tanah Air berjalan lambat. Padahal, energi alternatif itu menyimpan potensi bisnis menjanjikan.
"Implementasi biogas sebagai efisiensi energi dan peluang bisnis berkelanjutan masih perlu ditingkatkan," kata Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kadin Indonesia Harry Salman Sohar, Jakarta, Jumat (20/3).
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Siapa yang membunuh MSD? MSD (24), ibu muda yang tewas dibunuh oleh NKW (24), suaminya sendiri di Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pernah melaporkan pelaku dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Unit PPA Polres Metro Bekasi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang dirayakan oleh Kaesang dan Erina Gudono? Kaesang Pangarep dan Erina Gudono mengusung beberapa konsep berbeda untuk pemotretan spesial dalam perayaan anniversary pertama mereka.
Menurut Harry, Indonesia kaya akan biogas. Itu sebabnya, pemerintah merangsang pertumbuhan industri biogas dengan menerbitkan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 27 Tahun 2014 tentang pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga biomassa dan biogas.
"Biogas memiliki kelebihan dalam aspek pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan lingkungan hidup. Tidak hanya bagi perusahaan, untuk segilintir masyarakat sumber energi ini juga bisa menunjang kehidupan."
Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi bioenergi berasal dari limbah biomassa diperkirakan mencapai 49.810 megawatt. Sementara, pemanfaatannya hingga saat ini baru mencapai sekitar 1.618 megawatt atau sekitar 3,25 persen dari potensi.
Adapun potensi biogas skala rumah tangga berasal dari limbah hewan ternak diperkirakan mencapai 1 juta unit alat penghasil biogas dari limbah hewan ternak.
Jika potensi tersebut dimaksimalkan, maka Indonesia akan mampu menghemat sekitar 700 ribu ton elpiji atau setara dengan 900 juta liter minyak tanah. Saat ini, konsumsi elpiji 3 kilogram mencapai 3 juta ton per bulan.
Baca juga:
Biogas cocok dikembangkan di desa dan daerah terpencil
Pertamina gandeng TNI berantas pengeboran minyak ilegal
Jokowi-JK andalkan swasta lancarkan pembangkit listrik 35.000 MW
Presiden Jokowi dituding tidak becus urus hajat hidup masyarakat
'Energi Kita', ruang diskusi mencari solusi persoalan energi