Punya Tambang Nikel, Antam Target Pengembangan Baterai Kendaran Listrik Tuntas Tahun Ini
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadri menyebut proyek baterai ev menjadi fokus proyek yang sedang dijalankan.
Kehadiran perusahaan tambang nikel mendapat banyak keuntungan dalam jangka panjang seiring dengan program pemerintah dalam pengembangan baterai ev untuk kendaraan listrik di Indonesia.
- Menteri Bahlil: Indonesia akan Kirimkan Bahan Baku Baterai ke Tesla
- Selain Baterai Kendaraan Listrik, Ini Teknologi yang Digunakan untuk Turunkan Emisi Karbon
- Jepang Akan Melakukan Investasi Signifikan untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik
- Meski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sebagai salah satu produsen nikel terbesar di Indonesia juga saat ini sedang memfokuskan pada proyek baterai ev tersebut.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadri menyebut proyek baterai ev menjadi fokus proyek yang sedang dijalankan.
“Kami tengah berfokus pada hilirisasi seluruh komoditas perusahaan, di mana pada sektor nikel salah satunya pada penyelesaian proyek baterai ev baik di hulu maupun di hilir,” katanya di Jakarta, Jumat (19/7).
Faisal menyebut Antam telah menyelesaikan berbagai tahapan pada pengembangan baterai ev.
"Saat ini seluruh pekerjaan pada proyek berjalan sesuai dengan timeline yang disiapkan. Kami berkomitmen menuntaskan milestone yang sudah direncanakan untuk dirampungkan di tahun ini,” tambahnya.
Sebelumnya pada 28 Desember 2023, Antam bersama HongKong CBL Limited (HKCBL) telah menyelesaikan transaksi divestasi atas 49 persen saham pada PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan transaksi divestasi atas 60% saham pada PT Feni Haltim (FHT) dengan total imbalan kas sebesar Rp7,23 triliun.
"Transaksi ini merupakan bagian penting dalam hal pengoperasian tambang nikel untuk memasok bijih nikel dan pengembangan kawasan industri, serta pembangunan juga operasi pabrik pengolahan dan pemurnian nikel,” kata Faisal dikutip dari siaran pers Antam.
Antam dan HKCBL juga telah menandatangani perjanjian rencana pendirian perusahaan patungan untuk proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO) pada tanggal 22 Desember 2023. Faisal menyebut transaksi yang telah dilaksanakan akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem EV Battery di Indonesia.
"Untuk pendirian HPAL JVCO, ANTAM bersama HKCBL juga senantiasa berkoordinasi agar proses pendirian HPAL JVCO tersebut dapat dilakukan di tahun 2025 mendatang," tutupnya.