Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Kembangkan Hidrogen Hijau di Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Augustus Global Investment GmbH (AGI) dalam mengembangkan green hydrogen dan green ammonia.
Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Kembangkan Hidrogen Hijau di Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak usaha PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) bekerja sama dengan Augustus Global Investment GmbH (AGI) dalam mengembangkan green hydrogen dan green ammonia di Kawasan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Lhokseumawe, Aceh.
Merdeka.com
"Saya sangat menantikan kolaborasi ini dan saya mengucapkan terimakasih kepada Kementerian ESDM yang telah konsisten mendukung inisiatif ini. Kami berharap dapat berkontribusi kepada Indonesia untuk menjadi pemain global untuk green hydrogen dan green ammonia, karena green hydrogen dan green ammonia adalah bahan bakar masa depan tanpa emisi karbon sehingga MoU ini mendukung pencapaian net zero emission pada tahun 2060 yang menjadi program prioritas Pemerintah," ungkap Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, ditulis Selasa (29/8/2023).Pada kerja sama ini, Rahmad menyatakan bahwa Pupuk Indonesia dengan perusahaan yang berdomisili di Jerman ini melakukan penjajakan kerjasama pengembangan green hydrogen dan green ammonia mulai dari studi kelayakan sampai tahap komersialisasi.
- Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Arab Saudi Kembangkan Green Ammonia di Gresik
- Pupuk Indonesia Gandeng PLN Wujudkan RI Jadi Pelopor Pengembangan Solusi Energi Hijau
- PLN-Pupuk Indonesia Gandeng ACWA Power Bangun Integrated Green Hydrogen dan Green Ammonia
- Jerman Bakal Gali Harta Karun Hidrogen Hijau di Indonesia, Investasi Capai Rp7,6 T
Seluruh pihak pada kerjasama ini juga akan melakukan transfer pengetahuan, teknologi, potensi pasar, hingga aspek ekonomi yang diperlukan pada proyek green hydrogen dan green ammonia.
CEO AGI, fadi Krikor menyatakan bahwa Augustus Global Investment akan berinvestasi USD 500 juta pada pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan green hydrogen sebesar 95,8 ton per hari.
Pada kesempatan ini juga AGI melakukan kerjasama dengan PT PLN (Persero) dalam rangka menjamin pemenuhan pasokan listrik yang memenuhi sertifikat energi terbarukan (REC) sebesar 340 MVA.
Studi kelayakan untuk proyek ini telah diselesaikan oleh Black & Veatch (BV), sebuah perusahaan teknik, rekayasa, dan konstruksi global. Studi ini menemukan bahwa proyek ini layak secara teknis dan ekonomi, dan berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi di Indonesia.
Merdeka.com
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyambut baik kerja sama ini, dan berharap agar kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi.
Menurut Dadan, hydrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hydrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88%), amonia (4%) dan kilang minyak (2%).
"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada tahun 2031, dan sektor industri dimulai pada tahun 2041, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan Mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi," kata Dadan.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com