Pusat investasi properti di Indonesia bakal bergeser
"Ketika Indonesia alami pertumbuhan ekonomi yang pesat, hal ini juga ikut mempengaruhi pasar properti di luar ibu kota."
Lamudi, portal properti global untuk pasar di negara berkembang melihat laju ekonomi beberapa kota di Indonesia, di luar Jakarta, tumbuh di atas rata-rata nasional. Kota-kota tersebut berpotensi menjadi pusat investasi utama Indonesia di masa depan.
"Jakarta memang sudah menjadi pusat segala jenis investasi yang datang ke Indonesia, tapi lama-kelamaan, ibukota ini mulai terasa penuh sesak, dan makin sedikit lahan yang bisa difungsikan untuk pembangunan lanjutan," kata Christiana Joan, Marketing Manager Lamudi Indonesia, dalam keterangan tertulis, Minggu (19/7).
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Bagaimana Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020. Hasil komisi yang diterimanya sebagai seorang agen properti terus ia kumpulkan.
-
Kapan Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Saat ini, di usianya yang menginjak 24 tahun, Ardhan Leemy telah menjelma menjadi seorang pengembang perumahan yang sukses. Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020.
-
Siapa yang membantu Endang mengembangkan karir di bidang properti? Dari situ perusahaan tempat ia bekerja berkembang pesat, yang menggerakan hati Endang untuk memiliki usaha sendiri.
Terkait itu, Lamudi telah mengamati sejumlah sejumlah wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi di Indonesia. Beberapa daerah berkembang yang sedang ramai diperbincangkan ini menawarkan peluang bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi.
"Bukan rahasia lagi jika Jakarta telah menjadi hotspot investasi regional dalam kurun waktu terakhir ini. Namun ketika Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, hal ini juga ikut mempengaruhi pasar properti di luar kawasan ibu kota."
Adapun beberapa kota yang diamati antara lain Balikpapan dan Manado. Balikpapan, ibu kota Kalimantan timur, dipandang sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Balikpapan saat ini penghasil 37 persen gas alam dan 70 persen batu bara Indonesia. Ini membuat Indonesia menjadi sebagai salah satu produsen utama mineral di dunia. Keseluruhan, Kalimantan Timur terkenal dengan kekayaan mineral disamping ledakan pertumbuhan penduduk.
"Semua orang tahu tentang kemacetan jalanan dan berbagai keruwetan yang ditemukan di Jakarta. Melihat Balikpapan, kita lihat adanya potensi ekonomi fundamental yang kuat dan didukung oleh pemerintah, hal ini merupakan usaha untuk membangun sebuah kota yang penting di masa depan dan tidak hanya mengejar ketertinggalan - hal ini jarang terjadi di pasar negara berkembang. Andaikan saya seorang investor, saya akan menaruh investasi saya di sana!" kata Managing Director Lamudi Karan Khetan.
Adapun Manado, berdasarkan pengamatan Lamudi, sedang fokus mengembangkan sektor perikanan. Meski pertumbuhan ekonomi Manado tidak setinggi Balikpapan, namun di atas rata-rata nasional.
Manado terbilang unik karena tingkat pertumbuhan dan kebutuhannya datang dari penduduk lokal, sementara Balikpapan datang dari tenaga profesional yang bermigrasi ke sana.
Dengan lahan yang terbatas dan pengadaan sumber daya yang agak sulit, pasokan akan cenderung terbatas di sana. Namun pertumbuhan tingkat kekayaan dari penduduk lokal itulah yang akan mendorong permintaan property di Manado.
(mdk/yud)