Ragam Harga Tes PCR di Bandara Dunia, Termurah Ada di India Cuma Rp 114.000
Berpergian menggunakan pesawat di masa pandemi saat ini mewajibkan masyarakat menyertakan hasil tes Covid-19 negatif sebagai syarat. Ini berlaku tak hanya di Indonesia, namun juga di dunia.
Berpergian menggunakan pesawat di masa pandemi saat ini mewajibkan masyarakat menyertakan hasil tes Covid-19 negatif sebagai syarat. Ini berlaku tak hanya di Indonesia, namun juga di dunia.
Sejumlah bandara pun menyediakan tes PCR. Tes ini beragam antar bandara di dunia. Skytrax melakukan riset untuk mengetahui perbedaan harga tes PCR di di berbagai bandara di seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
Penelitian Skytrax ini mencakup biaya di 77 bandara yang menyediakan layanan tes untuk penumpang yang berangkat di Eropa, Afrika, Asia, serta Amerika Utara dan Selatan.
Dikutip dari website skytraxratings, tingkat pengujian di beberapa negara telah ditetapkan oleh pemerintah setempat dan mendapatkan subsidi. Demikian pula adanya kebijakan yang bervariasi tentang pajak tes, dan di Inggris misalnya, 20 persen biaya yang dikenakan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Kansai International Airport di Jepang tercatat memiliki harga tertinggi dengan biaya pemrosesan standar USD 404 atau sekira Rp 5,8 juta. Sementara biaya terendah adalah untuk penumpang domestik di Mumbai Airport dengan harga USD 8 atau sekira Rp 114 ribu.
"Pada biaya PCR yang lebih tinggi, sebagian besar ada di bandara di negara maju di mana faktor-faktor seperti biaya infrastruktur, staf dan lboratorium tinggi. Beberapa penyedia pengujian juga melaporkan kesulitan dalam mencapai skala ekonomi yang diperlukan karena pembatasan yang diperlukan pada perjalanan internasional, di mana pengujian pada umumnya diperlukan," demikian dikutip dari skytraxratings pada Sabtu (14/8).
Di Eropa, Riga Airport merupakan yang termurah dengan biaya tes PCR USD 44 atau berkisar Rp 632 ribu. Sementara itu, banyak bandara di Jerman menerapkan harga sekitar USD 80 atau sekira Rp 1,1 juta. Tes PCR di Inggris bervariasi antara USD 82 dan USD 135.
Selanjutnya
Banyak bandara di Amerika Serikat (AS) saat ini tidak menawarkan fasilitas tes PCR di tempat. Salah satu yang ada yaitu di Ft Lauderdale Airport dengan harga termurah USD 106 atau sekira Rp 1,5 juta, sedangkan San Francisco International Airport dengan biaya USD 261 atau sekira Rp 3,7 juta.
Bandara-bandara di Rusia menawarkan tes PCR dengan harga terjangkau antara USD 22 dan USD 30, dan hasilnya keluar dalam waktu 12 jam. Bandara Sheremetyevo di Moskow menawarkan tes PCR ekspres dengan harga USD 36 atau berkisar Rp 517 ribu, dan hasilnya keluar dalam waktu kurang dari 2 jam.
Terlepas dari perbedaan harga tes PCR, waktu pemrosesan standar juga sangat bervariasi. Jangka waktu yang diperlukan untuk hasil berbeda di setiap negara.
Secara keseluruhan, lima bandara dunia dengan harga tes PCR tertinggi adalah bandara Kansai USD 404, Helsinki USD 317, Stockholm USD 295, San Francisco USD 261, dan Nagoya Centrair USD 256.
Sementara lima biaya tes PCR termurah ada di bandara Mumbai USD 8, Delhi USD 11, Minsk USD 15, Tokyo Haneda USD 17, dan Nursultan USD 20.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)