Rahasia Jakarta untuk jadi kawasan investasi utama se-Asia
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi mengatakan pihaknya siap mewujudkan target investasi asing di DKI Jakarta sebesar Rp 1.000 triliun hingga 2022 melalui program Jakarta Information and Investment Center.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi mengatakan pihaknya siap mewujudkan target investasi asing di DKI Jakarta sebesar Rp 1.000 triliun hingga 2022 melalui program Jakarta Information and Investment Center.
"Ini merupakan sebuah langkah besar untuk mendorong kemajuan iklim investasi di Jakarta. Oleh sebab itu DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta akan meluncurkan Jakarta Information and Investment Center yakni sebuah pusat yang kita bangun untuk mengatur investasi yang masuk dari luar guna mencapai laba yang maksimal," ujar Edy melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (21/11).
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jakarta memerlukan investasi dari luar negeri untuk membiayai pembangunannya? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
Selain itu, DPMPTSP juga akan meluncurkan Qualified Consultant for investment, sehingga ditargetkan total investasi yang masuk ke Jakarta akan naik Rp 50 triliun setiap tahunnya.
Hal ini menyusul dengan sejumlah kebijakan Pemprov DKI yang memangkas prosedur-prosedur pendirian usaha dan penanaman modal yang tidak relevan sehingga proses perizinan dapat berjalan cepat dan mudah.
"Jakarta harus jadi kota tujuan investasi utama di kawasan Asia. Kita akan lahirkan qualified consultant dalam mempermudah investasi nantinya. Targetnya Insya Allah akan ada kenaikan investasi sebesar Rp. 50 Triliun setiap tahunnya," imbuh Edy.
Sebagai informasi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu guna mempromosikan DKI Jakarta kepada para investor di sana.
Dia memastikan bahwa pihaknya akan akan mempermudah semua bentuk perizinan yang diperlukan untuk berinvestasi dan membuka bisnis di Jakarta. Sehingga diharapkan adanya perluasan lapangan pekerjaan yang berdampak langsung bagi pengentasan pengangguran dan kemiskinan.
"Saya mau dalam lima tahun ke depan itu investasi Rp 1.000 triliun masuk ke Jakarta. Investasi sebesar itu diharapkan bisa langsung menciptakan lapangan pekerjaan padat karya bagi masyarakat Ibu Kota," kata Sandi.
Baca juga:
Kapolri: Kawasan Asia Tenggara paling aman untuk investasi
Pemerintah restui Siam Cement Group bangun pabrik senilai Rp 8,1 T
5 Jenis investasi bodong yang harus diwaspadai
Wadahi investor peduli lingkungan, OJK segera luncurkan aturan green bond
Sri Mulyani minta Polri jaga keamanan demi pertumbuhan ekonomi yang stabil
Korsel, India dan AS ramai-ramai biayai produksi film Indonesia
Kemensos gandeng BKPM cari dana garap program kesejahteraan sosial