Raup Omzet Rp90 Juta Sekali Panen, Pemuda Ini Bagikan Resep Sukses Ternak Ayam Broiler
Tahun 2019 menjadi awal mula Ryan merintis bisnisnya. Meskipun menghadapi masa yang berat karena kehilangan ibunya, dia tidak menyerah.
Berawal dari ketertarikan dan dorongan dari teman-teman dekatnya, Ryan memulai perjalanan yang membawanya meraih kesuksesan dalam bisnis peternakan.
Raup Omzet Rp90 Juta Sekali Panen, Pemuda Ini Bagikan Resep Sukses Ternak Ayam Broiler
- Bangun Usaha Kayu dari Garasi Rumah, Wanita Ini Raih Omzet Hingga Rp200 Juta per Bulan
- Berawal dari Hobi, Pria Asal Kediri Raup Omzet Rp90 Juta per Bulan dari Budidaya Ikan Hias
- Berawal dari Modal Utang Rp500.000 ke Tetangga, Bisnis Dimsum Kautsar Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah
- Mahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Arif Ryan, atau biasa dipanggil Ryan merupakan pemuda asal Malang yang sukses dalam dunia peternakan ayam broiler.
Berawal dari ketertarikan dan dorongan dari teman-teman dekatnya, Ryan memulai perjalanan yang membawanya meraih kesuksesan dalam bisnis peternakan.
Dikutip dari kanal Youtuba Pecah Telur, Jumat (3/2), Ryan bercerita bahwa dia tidak memiliki latar belakang sebagai peternak. Namun, berkat pertemuan dengan teman-teman SMA yang mengambil kuliah jurusan peternakan, dia mulai tertarik dan terlibat dalam dunia ini.
Setelah belajar dan berbagi pengalaman dengan teman-temannya, Ryan akhirnya memutuskan untuk memulai menekuni peternakan ayam broiler.
Tahun 2019 menjadi awal mula Ryan merintis bisnisnya. Meskipun menghadapi masa yang berat karena kehilangan ibunya, dia tidak menyerah dan memutuskan untuk membangun kandang ayam broiler sendiri.
Tak ingin gegabah, sebelum benar-benar menjalankan bisnisnya sendiri, dia belajar bersama temannya di Lamongan untuk mendapatkan ilmu beternak.
“Belajar dulu ikut orang selama 1 tahun jadi anak kandang istilah pekerja kasar sambil saya raba-raba ilmunya,” ungkap Ryan.
Bisnis yang baru dirintisnya ternyata berkembang dengan bagus. Ryan mengungkapkan bahwa kunci kesuksesan dalam peternakan ayam broiler adalah performa ayam yang baik.
Nutrisi pakan yang berkualitas tinggi menjadi faktor utama yang tidak bisa ditawar, sementara manajemen dan pemeliharaan ayam juga memainkan peran penting dalam mencapai performa optimal.
“Pada umumnya sistemnya jadi ya sudah performa ayam bagus itu kunci utama yang saya anut. Nutrisi pakan itu harus bagus, selebihnya ya manajemen kita di pemeliharaan bagaimana kita membuat satu suasana yang nyaman untuk ayam,” kata Ryan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Ryan menerapkan konsep kandang kemitraan yang memanfaatkan teknologi dan peralatan modern untuk memaksimalkan hasil produksi.
Dengan pendekatan ini, Ryan berhasil mencapai performa yang mengesankan, bahkan melebihi ekspektasi sebagai pemain baru di industri ayam broiler.
Namun, di balik kesuksesannya Ryan juga menghadapi berbagai rintangan dalam bisnisnya. Salah satunya ketika dia kehilangan ribuan ayam dalam satu periode karena serangan bakteri di kandangnya.
“Umur 7 hari itu sudah mati 2.000 ekor, depresinya sudah 12 persen sudah ngawur itu tapi Alhamdulillahnya ayam-ayam yang sisa di kandang itu performanya bagus,” kata Rian.
Ryan tetap optimis dan terus berusaha. Ia percaya bahwa dengan ketekunan dan komitmen untuk terus belajar, setiap rintangan dapat diatasi, dan kesuksesan akhirnya akan menghampiri.
Bisnisnya yang baru berjalan 2 tahun cukup sukses. Bahkan dalam waktu 1 tahun ia berhasil panen ayam sebanyak 7 kali. Jika hasil ternak ayamnya maksimal, Ryan dapat meraih omset Rp80-90 juta dalam sekali panen.
"Performa maksimal itu omzet bisa Rp80 sampai Rp90 juta,” ungkap Ryan.
Dengan kesuksesannya dalam bisnis peternakan ayam broiler, Ryan tidak hanya meraih keuntungan materi, tetapi juga memperoleh kepuasan secara pribadi.
Dia berharap ceritanya dapat menginspirasi dan memberi dorongan bagi generasi muda tertarik dan terjun ke dunia pertanian dan peternakan. Dia melihat adanya potensi besar yang dimiliki oleh sektor ini.
“Saya ini ingin ada regenerasi dari teman-teman di sektor-sektor pertanian dan peternakan karena terus terang saja peminatnya dari Kawula muda itu ndak banyak padahal sektor ini itu sangat menjanjikan,” kata Ryan.