Reksa Dana Syariah Disebut Makin Diminati
Investasi produk Reksa Dana Syariah berbasis sukuk semakin diminati para investor seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan syariah yang juga semakin tinggi. Hal ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi produk Reksa Dana Syariah berbasis sukuk semakin diminati para investor seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan syariah yang juga semakin tinggi. Hal ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Total dana kelolaan aset (AUM) secara nasional per April 2021, di mana Reksa Dana berbasis sukuk melesat tinggi hingga 121.35 persen year-on-year (yoy) dari Rp988,7 miliar pada April 2020 menjadi Rp2,18 triliun pada April 2021.
-
Apa yang dimaksud dengan Reksa Dana Pasar Uang? Reksa Dana Pasar Uang adalah produk investasi dengan portofolio instrumen aset jangka pendek, bertujuan menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risiko rendah-sedang dengan return rata-rata 3% - 4% pa dalam tenor 1-2 tahun.
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Pasalnya, terdapat instrumen reksa dana yang bermodal Rp100.000 sudah bisa mulai investasi reksa dana.
-
Kenapa Reksa Dana dinilai mudah untuk diinvestasikan? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Apa saja yang termasuk dalam jenis reksa dana? Ada berbagai jenis reksa dana, termasuk reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Siapa yang mengelola dana di Reksa Dana? Reksa Dana akan dikelola oleh manager investasi yang andal dan telah tersertifikasi, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika tidak memiliki waktu dan merasa bingung produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini menyatakan, edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap produk investasi berbasis syariah yang terus tumbuh telah mendorong minat investor untuk berinvestasi di produk Reksa Dana berbasis syariah. Pihaknya pun optimis jika Reksa Dana syariah akan tumbuh berkelanjutan, menyusul produk Reksa Dana konvensional lainnya.
"Upaya yang dilakukan OJK dan para pelaku industri keuangan, termasuk Bahana TCW dalam mengedukasi mengenai produk Reksa Dana berbasis syariah membuahkan hasil. Selain itu, sukuk yang merupakan surat utang pemerintah, menjadi basis dari aset Reksa Dana semakin populer, karena dinilai memberi imbal hasil yang cukup stabil dan relatif aman," ungkap Rukmi Proborini, dalam siaran pers, pada Rabu (2/6).
Selain edukasi, Bahana TCW memberi kemudahan bagi para investor, baik institusi maupun ritel dalam berinvestasi melalui platform digital BahanaLink dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Selanjutnya
Seperti diketahui, anak usaha dari holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group) tersebut mengelola dua produk investasi syariah berbasis sukuk, di antaranya seperti Bahana MES Syariah Fund dan RDS Bahana PTS Generasi Gemilang yang diluncurkan Bahana TCW sejak 2016 dan 2017.
Kedua portofolio dari Reksa Dana Bahana MES Syariah Fund dan RDS Bahana PTS Generasi Gemilang mayoritasnya didominasi oleh sukuk pemerintah, yakni sekitar lebih dari 90 persen. Sementara, aset lainnya adalah pasar uang.
Dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan total dana kelolaan (AUM) dari Reksa Dana Bahana berbasis sukuk meningkat 61,53 persen dari Rp66,83 miliar pada April 2020 menjadi Rp107,95 miliar.
Pertumbuhan tinggi ini ditopang dari dana kelolaan Bahana MES Syariah Fund naik hingga lebih dari 100 persen year-on-year (yoy) dari Rp47,35 miliar pada April 2020 menjadi Rp95,61 miliar pada April 2021.
(mdk/bim)