Rencana merger PGN dan Pertagas picu sentimen negatif investor
Investor menginginkan PGN dan Pertagas menjadi emiten tersendiri.
Menteri BUMN Dahlan Iskan berencana akan menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan anak usaha Pertamina yaitu Pertagas. Saat ini pihak kementerian sedang menunggu rekomendasi PT Bahana securities dan PT Danareksa terkait mekanisme akuisisi yang akan dilakukan nanti.
Namun demikian, para investor sudah menanggapi negatif rencana Dahlan tersebut. Analis Trust Securities Reza Priyambada melihat rencana merger kedua perusahaan gas tersebut berimbas pada menurunnya kinerja saham PGN dengan kode emiten PGAS.
"Kemarin terlihat tren penurunan karena mungkin pelaku pasar masih menanggapi negatif rencana akuisisi tersebut," papar Reza kepada merdeka.com, Jumat (17/1).
Reza mengakui kinerja saham PGAS sempat menurun beberapa waktu lalu, namun penurunan tersebut lebih disebabkan oleh kondisi pasar saham yang memang menurun. "Tapi sekarang ada naik tipis karena pelaku pasar memanfaatkan rendahnya harga," imbuh Reza.
Reza menilai, tanggapan negatif investor ini muncul karena para investor menginginkan kinerja PGAS sebagai entitas independen. "Pelaku pasar maunya PGAS sebagai entitas sendiri, tanpa direcoki masalah politis di Pertamina," ungkap Reza.
Kemarin, saham PGAS dibuka di level Rp 4.400 per lembar saham dan ditutup turun ke level Rp 4.260 per lembar saham.
Untuk diketahui, saat ini Dahlan sudah mempunyai dua opsi yang muncul terkait akuisisi tersebut. Pertama, Pertamina langsung mengakuisisi PGN. Kedua, PGN membeli PT Pertagas, anak usaha Pertamina. Setelah itu, Pertamina mengakuisisi PGN.
Menurut Dahlan, kedua opsi muncul saat dirinya tiga kali menggelar rapat dengan direksi Pertamina dan PGN. Dia mengaku cenderung memilih opsi Pertamina langsung mengakuisisi PGN.
"Sekarang dikaji oleh Bahana dan Danareksa. Hasilnya gimana kami ikut saja. Dua step, silakan. Hasil kajiannya lebih baik sekali tahap saja ya silakan," jelasnya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (16/1).
Baca juga:
Dahlan: Saham PGN tak akan turun meski diakuisisi Pertamina
Meski diakuisisi Pertamina, Dahlan sebut PGN punya hak otonomi
Bahana dan Danareksa kaji rencana Pertamina akuisisi PGN
Akuisisi PGN, baru sekedar harapan Pertamina
Putusan menkeu soal merger PGN-Pertagas tergantung Dahlan
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Kapan Tim Satgas Nataru Pertamina Patra Niaga mulai aktif? Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, karena menurut prediksi, pergerakan masyarakat di masa kali ini meningkat 43% dibandingkan tahun lalu. Tim Satgas Pertamina Patra Niaga aktif mulai 15 Desember hingga 7 Januari 2024 menjadi tulang punggung kelancaran distribusi energi dan akan berupaya ekstra dalam memastikan seluruh kebutuhan BBM, LPG, dan Avtur masyarakat terpenuhi dengan baik," jelas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, Jumat (15/12) dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Nataru 2023/2024.
-
Kenapa Pertamina Hulu Rokan membuat lahan basah? "Kami membuat lahan basah agar air buangan bisa terkelola dengan baik sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," katanya pada sesi 'Unlocking the Potentials of Nature Based Solutions for Adaptation and Mitigation of Climate Change' di Pavilion Indonesia pada COP-28, Jumat (1/12).
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.