Resign dari Pegawai Bank Demi Bisnis Cilok Bakso, Sarta Pernah Kehilangan Uang Puluhan Juta di Karyawan
Tak ingin terkurung dalam kesusahan, Sarta mencari cara agar usahanya tetap berjalan. Hingga dia mempelajari bisnis dengan sistem kemitraan.
Setelah diterima bekerja sebagai bankir, gaji yang diterima Sarta kembali dialokasikan untuk menabung modal usaha. Saat itu, dia sempat membangun usaha percetakan
Resign dari Pegawai Bank Demi Bisnis Cilok Bakso, Sarta Pernah Kehilangan Uang Puluhan Juta di Karyawan
Resign dari Pegawai Bank Demi Bisnis Cilok Bakso, Sarta Pernah Kehilangan Uang Puluhan Juta di Karyawan
Jatuh bangun saat membangun bisnis hampir pasti dialami pengusaha sukses, termasuk Sarta Dipa. Kerugian puluhan juta rupiah juga dialami Sarta, pemilik bisnis kuliner cilok Chi-Boy.
Membangun bisnis memang sudah dicita-citakan oleh Sarta sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam buku besar yang dia tulis, ada tiga target yang dia harus capai. Pertama, menjadi pengusaha, jika target ini tidak tercapai dia menargetkan diri diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), jika dua target itu tidak tercapai dia ingin berkarir sebagai pegawai swasta dengan gaji tinggi.
- Jangan Ceroboh Resign dari Kantor untuk Bangun Usaha, Perhatikan Dulu Hal Ini
- Dulunya Manajer Bank, Pria Ini Beralih Jadi Peternak Sapi dan Mengaku Hidup Lebih Bahagia
- Resign dari TNI, Pria ini Jadi Pengusaha Sukses Punya 2 Pabrik & 650 Karyawan
- Resign dari PNS, Pria Ini Bangun Pabrik Tahu Bulat Beromzet Hingga Rp4 Miliar per Tahun
Untuk menggapai cita-cita itu, Sarta sangat optimis. Namun, saat duduk di bangku 3 SMK, ujian besar menimpa Sarta. Sang ibu meninggal dunia. Motivasi hidupnya hilang. Dia bahkan jarang berangkat ke sekolah.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube HaloBos, Sarta merasa hidupnya sudah selesai ketika sang ibu meninggal dunia. Beruntung, keluarga Sarta dan guru di sekolah membantunya untuk bangkit menata hidup. Sarta pun bangkit, meneruskan jalan menggapai cita-cita yang dia tulis dalal buku besar.
Barulah di tahun 2011, Sarta mulai bekerja. Gaji yang dia terima, sebagian besar dialokasikan untuk mendaftar kuliah.
Hingga 2012, Sarta masuk ke peruruan tinggi dan menyelesaikan pendidikannya di tahun 2015. Setelah menjadi sarjana, Sarta membuat target harus punya usaha sebelum menikah.
Setelah diterima bekerja sebagai bankir, gaji yang diterima Sarta kembali dialokasikan untuk menabung modal usaha. Saat itu, dia sempat membangun usaha percetakan.
Pada tahun 2016, Sarta menikah dan memulai fokus terhadap bisnis. Dia berkomunikasi dengan istri agar salah satu di antara mereka harus ada yang berhenti bekerja. Akhirnya, sang istri memutuskan resign.
Istri Sarta menggerakan usaha warung bakso yang sudah dibangun Sarta dengan modal gaji yang dia sisihkan.Selang 2 tahun berjalan, Sarta dan istri berhasil memiliki tiga warung bakso yang berada di Depok, Cibubur, dan Tapos.
Seiring berjalannya waktu, Sarta mengambil sebuah langkah terobosan terhadap pengembangan bisnis warung baksonya yaitu dengan memproduksi cilok dan bakso. Dia pun memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai karyawan bank.
Sarta kehabisan modal. Dia bingung harus bagaimana untuk melanjutkan 3 warung baksonya tersebut. Akhirnya dia meminjam pinjaman kepada bank tempat dia bekerja, pinjaman perorangan dan pinjaman untuk usaha kecil.
Tak ingin terkurung dalam kesusahan, Sarta mencari cara agar usahanya tetap berjalan. Hingga dia mempelajari bisnis dengan sistem kemitraan.
Dia kemudian menawarkan bisnis kemitraan Chi-Boy kepada rekan-rekan terdekatnya terlebih dahulu.
Saat itu terdapat 5 orang yang mau menjadi mitra Chi-Boy. Lambat laun karena rasa yang diproduksi oleh Chi-Boy cukup diterima oleh masyarakat, tawaran kemitraan pun terus berkembang.