Resmi IPO, MNC Vision Networks Tawarkan Harga Rp240 per Lembar Saham
PT MNC Vision Networks menjadi satu dari tiga perusahaan yang mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/7). Penawaran Umum Perdana emiten dengan kode saham IPTV ini ditetapkan sebesar Rp 240 per lembar saham.
PT MNC Vision Networks menjadi satu dari tiga perusahaan yang mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/7). Penawaran Umum Perdana emiten dengan kode saham IPTV ini ditetapkan sebesar Rp240 per lembar saham.
Harga saham IPTV sempat dibuka memerah -1,67 persen atau minus 4 poin menjadi Rp236 pada saat pembukaan perdagangan di BEI pukul 09.00 WIB. Tak berselang lama, harga saham segera menghijau 9,17 persen atau meningkat 22 poin pada pukul 09.11 WIB.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Komisaris Utama MNC Vision Networks Syafril Nasution menyampaikan, aksi korporasi ini menjadi titik awal bagi perseroan untuk mengembangkan bisnis perseroan ke depan.
"IPO ini merupakan titik awal dan komitmen kami untuk dapat mengakses dana publik guna pengembangan usaha ke depan. Ini juga jadi titik awal untuk semakin memberikan layanan berkualitas dan maksimal kepada masyarakat Indonesia," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Adapun penetapan harga Rp240 per lembar saham yang dilakukan IPTV mewakili 3,522 miliar saham baru atau 10 persen dari modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan setelah PUP dengan valuasi perseroan pasca penawaran umum sebesar Rp8,45 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga menerbitkan waran, di mana setiap saham berhak atas satu waran untuk membeli satu lembar saham perseroan seharga Rp288.
Pasca IPO, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) selaku induk usaha masih mempertahankan 90 persen saham pengendali di IPTV sebelum pelaksanaan waran. Dengan asumsi semua waran dilaksanakan, BMTR akan mengendalikan 80 persen dari perseroan.
Sementara Direktur Utama MNC Vision Networks Ade Tjendra mengatakan, dana tersebut akan digunakan oleh pihaknya untuk pengembangan usaha. Dia juga berharap perusahaannya dapat menguasai pasar tv berbayar di Tanah Air.
"Perseroan percaya akan mempertahankan kepemimpinannya di pasar tv berbayar, fixed broadband dan OTT. Karena layanan kami mencakup seluruh spektrum layanan tv berbayar konvensional hingga digital dengan konten yang superior," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Cabut Aturan tentang Tata Cara Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal
Tiga Calon Emiten Baru Bakal Melantai di Pasar Modal, Ini Rinciannya
IHSG Melonjak 0,23 Persen Selama Sepekan
Adaro Tersandung Kasus Dugaan Penggelapan Pajak USD 14 Juta Tiap Tahun Sejak 2009
SMF Terbitkan Obligas PUB V Tahap I Senilai Rp2 Triliun
Resmi IPO, Saham Bima Sakti Pertiwi Kena Auto Rejection