Resmi IPO, Saham Indonesian Tobacco dan Darmi Bersaudara Kompak Naik
PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) dan PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Kamis (4/7). ITIC menawarkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp 219 per saham.
PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) dan PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Kamis (4/7). ITIC menawarkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp219 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan Perseroan sebanyak 274,06 juta saham atau 29,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana. Dengan demikian, Perseroan akan memperoleh dana segar senilai Rp60,02 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Pada pencatatan perdana ini, saham ITIC naik 50 persen atau 110 poin ke level Rp 330. Saham ITIC ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 6 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp198.000.
Dalam aksi korporasi ini, Perseroan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun perusahaan berencana menggunakan dana IPO seluruhnya untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku berupa daun tembakau.
Selain itu, PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) juga melantai perdana pagi ini di BEI. Harga penawaran saham Perseroan ditetapkan sebesar Rp150 per saham dengan nilai nominal saham Rp100.
Pada pencatatan perdana ini, saham KAYU naik 69,33 persen atau 104 poin ke level Rp254. Saham KAYU ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 3 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp76.200.
Perseroan diketahui melepas 150 juta saham dalam IPO. Lewat IPO ini, Perseroan menargetkan dana sebesar Rp22 miliar. Nantinya, 80 persen dari dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja operasional.
"Sisanya untuk pembelian aset produksi berupa mesin-mesin pengolahan kayu yang akan disewakan pada pihak ketiga untuk melakukan produksi khusus," tutur Direktur KAYU, Abdul Haris Nofianto.
Adapun Darmi Bersaudara adalah perusahaan asal Surabaya yang bergerak di bidang perdagangan kayu olahan dengan merek dagang Darbe Wood. Perusahaan telah menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek IPO.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Naik 49,5 Persen, Saham Krida Jaringan Nusantara Kena Auto Reject
Resmi IPO, Harga Saham CCSI Melejit 30,4 Persen dari Rp250 per Lembar
MNC Vision Direncanakan Bakal IPO di 8 Juli 2019
BEI Dorong Arema Melantai di Pasar Modal, Susul Bali United
Resmi IPO, Saham Bali United Melambung 69,14 Persen
Resmi Melantai di BEI, Saham Hotel Fitra Naik 69,61 Persen
Melantai di Bursa Saham, Indonesia Tobacco Incar Dana Segar Rp63 Miliar