Resmi jadi anggota bursa ke-27, Kapuas Prima Coal incar raup dana Rp 77 miliar
PT Kapuas Prima Coal telah melepas sebanyak 550 juta lembar saham atau setara dengan 20,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah penawaran umum. Melalui aksi korporasi ini, perseroan menawarkan saham di harga Rp 140 per saham. Artinya, perseroan bisa meraih dana segar Rp 77 miliar.
PT Kapuas Prima Coal telah resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering (IPO). Perusahaan yang bergerak di bidang tambang ini resmi sebagai perusahaan tercatat di pasar modal ke-27 tahun ini.
PT Kapuas Prima Coal telah melepas sebanyak 550 juta lembar saham atau setara dengan 20,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah penawaran umum. Melalui aksi korporasi ini, perseroan menawarkan saham di harga Rp 140 per saham. Artinya, perseroan bisa meraih dana segar Rp 77 miliar.
"Pencatatan ini merupakan komitmen manajemen sebagai upaya mengakselerasi pertumbuhan usaha dan berkesinambungan. Perusahaan juga lebih transparan, akuntabel, profesional dan mengikuti ketentuan good corporate governance," ujar Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal, Hartanto Widjadja di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Sudirman, Jakarta, Senin (16/10).
Rencananya, dana yang diraih untuk belanja modal dan modal kerja. Di mana nantinya modal tersebut akan digunakan untuk eksplorasi dan pembangunan infrastruktur.
Selain itu, melalui penawaran umum saham perdana perusahaan juga berencana menerbitkan saham baru. Penerbitan ini dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) senilai Rp 70 miliar atau 500 juta lembar saham biasa atas nama pada tanggal penjatahan.
Dalam pembukaan perdagangan, harga saham dengan kode emiten ZINC mengalami kenaikan ke level Rp 238 atau setara dengan 70 persen. Di mana, saham ZINC ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan jumlah volume saham mencapai 4 lot dengan nilai Rp 95.200.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Baca juga:
Raup dana IPO Rp 1,12 T, GMF gunakan 60 persen dana untuk ekspansi bisnis
Bank Mandiri dorong nasabah korporasinya untuk melantai di bursa saham
GMF Aero Asia incar dana IPO Rp 5,5 T, terbesar se-Asia 17 tahun terakhir
Incar Rp 3 T, WIKA Gedung siap melantai di bursa November 2017
Sandiaga dorong BUMD infrastruktur & properti DKI melantai di bursa
HUT ke-25, BEI didoakan makin banyak perusahaan go public
'Saya panggil perusahaan, bisnisnya di sini tapi listingnya di luar'