Resmi Kolaborasi, Pesan Tiket Kereta Api & Taksi Blue Bird Bisa Lewat KAI Access
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengungkapkan, peluncuran layanan tersebut akan semakin memberikan kemudahan aksesibilitas, integrasi, dan kenyamanan kepada pelanggan KAI untuk memanfaatkan taksi-taksi Blue Bird.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Blue Bird Tbk menghadirkan layanan yang memungkinkan pemesanan taksi Blue Bird terintegrasi pada aplikasi KAI Access. Melalui kolaborasi ini, masyarakat yang memesan tiket kereta api dapat menambahkan layanan taksi Blue Bird sebelum membayar.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengungkapkan, peluncuran layanan tersebut akan semakin memberikan kemudahan aksesibilitas, integrasi, dan kenyamanan kepada pelanggan KAI untuk memanfaatkan taksi-taksi Blue Bird.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kenapa rel kereta api dibangun di Bandung? Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel. Ini untuk mengurangi ongkos kirim dari yang sebelumnya menggunakan sistem transportasi pedati tradisional.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Di mana kecelakaan kereta api di Bandung itu terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Kenapa jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
"Jadi ini kolaborasi dan sinergi yang sangat luar biasa di mana Blue Bird sebagai pemain utama taksi dan KAI sebagai pemain utama kereta api berkolaborasi, bersinergi, dalam memberikan value kepada para pelanggan kami," kata Didiek dalam "Launching dan Konferensi Pers Virtual Fitur First Mile dan Last Mile Blue Bird dikutip Selasa (31/8).
Didiek menyampaikan, peluncuran tersebut merupakan keberlanjutan kerja sama antara KAI dan Blue Bird yang telah mencakup First Mile yaitu transportasi penjemputan dari lokasi awal ke stasiun keberangkatan. Pada 16 September 2020, KAI dan Blue Bird telah memperkenalkan layanan Last Mile atau transportasi dari stasiun kedatangan hingga ke lokasi tujuan.
Semakin luasnya jangkauan dari kerja sama diyakini mampu meningkatkan aksesibilitas, kemudahan, dan kenyamanan mobilitas bagi masyarakat pengguna transportasi massal, serta sebagai wujud nyata peningkatan kualitas layanan transportasi darat melalui kolaborasi transformasi digital kedua perusahaan.
Menurut dia, kolaborasi tersebut juga juga menjadi integrasi multi moda transportasi pertama di Indonesia yang meliputi integrasi layanan hingga ke sistem pembayaran.
Didiek berharap sinergi KAI dan Blue Bird terus melahirkan inovasi-inovasi untuk memperluas fitur-fitur layanan yang telah tersedia dalam aplikasi KAI Access. Tujuannya agar dapat memberikan kenyamanan, kepercayaan, serta keselamatan kepada para pelanggan.
“Saya yakin dan optimis pandemi ini akan segera bisa diatasi oleh pemerintah sehingga masa the new normal akan segera tiba, dan layanan transportasi akan kita tumbuhkan. Ini sejalan dengan visi KAI yaitu Menjadi Solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. Dimana dalam membangun ekosistem kami akan terus berkolaborasi dengan moda transportasi yang lain dan yang paling utama adalah layanan Taksi Blue Bird ini,” ujarnya.
Sinergi BUMN-Swasta
Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan, keberlanjutan kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi yang kuat antara pihak BUMN dan Swasta untuk mendukung pertumbuhan dan peningkatan kualitas layanan transportasi massa di Indonesia.
"Kolaborasi ini kami yakini mampu menghadirkan layanan terintegrasi yang dapat diandalkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mobilitas dengan jarak tempuh antarkota maupun provinsi,” kata Sigit.
Sigit menambahkan bahwa keberlanjutan kolaborasi ini turut menghadirkan fitur Fixed Price yang menawarkan harga pasti di setiap perjalanan bersama Blue Bird.
“Kami ingin berbagi pengalaman bepergian terbaik bagi pengguna setia Blue Bird dan KAI lewat fitur Fixed Price. Melalui fitur ini pengguna layanan KAI Access mendapatkan pengalaman perjalanan dengan tenang bersama kami mulai dari titik awal keberangkatan menuju stasiun tujuan awal dan dari stasiun tujuan akhir menuju titik akhir perjalanan dengan tarif pasti dari Blue Bird," ujarnya.
Layanan ini hanya bisa dilakukan untuk kereta api jarak jauh. Pemesanan layanan First Mile dan Last Mile di Aplikasi KAI Access dapat dilakukan bersamaan dengan pemesanan tiket kereta, ataupun terpisah dengan pemesanan tiket kereta.
Pada kerja sama ini, para pengguna KAI Access dapat menikmati fitur Fixed Price dari Blue Bird yang mampu memaksimalkan kenyamanan saat bepergian. Fitur Fixed Price memberikan skema harga pasti kepada para pengguna terlepas dari situasi di jalanan yang tidak menentu, termasuk macet sehingga memberikan ketenangan ekstra dari perjalanan first mile maupun last mile hingga tempat tujuan.
Saat ini layanan First Mile dan Last Mile tersebut sudah dapat digunakan untuk stasiun keberangkatan dan kedatangan yaitu Gambir, Pasar Senen, Bandung, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Yogyakarta, Surabaya Gubeng dan Surabaya Pasar Turi. Ke depan jumlah stasiun yang melayani akan ditambah secara bertahap.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)